(slidegossip.com) Hubungan Jessica Iskandar dengan Ludwig Franz Willibald meninggalkan kisah pilu yang sangat mendalam. Bagai habis manis sepah dibuang, setelah mengetahui Jessica Iskandar sudah hamil duluan, Ludwig seolah mengelak dari tanggung jawab dengan menyuruh Jessica untuk menggugurkan kandungannya alias aborsi. Hal ini diungkapkan oleh kakak kandung Jessica Iskandar, Erick saat sidang pengadilan pembatalan pernikahan di PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), Jakarta Timur, Kamis (05/03/2015).
"Pada bulan November, Jessica, saya, dan Hendri bertemu di rumah Jessica. Dia cerita bahwa dia sudah berbadan dua, lelaki itu adalah Ludwig. Saya terkejut karena yang saya tahu hubungan mereka dekat dan sudah cocok. Tapi saat dia bilang dia hamil, Ludwig minta Jessica gugurkan kandungannya. Jessica bilang nggak mau, dia mau mempertahankan semuanya. Alasan aborsi itu bahaya, Tapi Ludwig tetap bilang mau gugurin," ungkap Erick.
Beberapa hari setelah itu, akhirnya Ludwig pun sepakat untuk bertanggung jawab atas kehamilan Jessica Iskandar dengan syarat mengadakan pernikahan tertutup. Walau begitu, ternyata pihak keluarga Jessica Iskandar sempat menolak syarat yang diajukan Ludwig tersebut.
"Beberapa hari setelahnya Jessica kabarin kalau akhirnya Ludwig mau dan menyetujui untuk diadakan pernikahan. Tapi satu syarat, pernikahan tertutup. Keluarga tahu, ayah ibu saya enggak setuju pernikahan itu tertutup dari publik dan wartawan. Kan Jessica public figure, mereka mau pernikahan diketahui. Kalau pernikahan diam-diam itu akan jadi masalah. Saat itu Jessica sangat tertekan," lanjutnya.
Erick pun mengungkapkan kalau semua urusan pernikahan Jessica Iskandar sudah diserahkan pada Hendri, kakak tertua Jessica. Menurutnya, dia sudah merasa lega ketika tahu Ludwig mau bertanggung jawab. "Foto pernikahan nggak ada, cuma foto surat kawin. Jessica bilang ada pemberkatan dan semua sudah diwakilkan ke Hendri. Kayaknya bakal ada acara di Gereja, jadi itu urusan Hendri dan orang Gereja, saya sudah nggak ikutan. Ludwig tanggung jawab saya sudah lega," tutupnya.
Hendri pun hadir menjadi saksi kunci pernikahan misterius Jessica dan Ludwig Franz Willibald di sidang pengadilan. Sebab, Hendri lah yang membantu Jessica dan Ludwig untuk mengumpulkan data diri sebelum melangsungkan pemberkatan.
Hendrik, Jessica dan Ludwig saat itu mendatangi Gereja Yesus Sejati di kawasan Samanhudi, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sore itu, gereja terlihat sepi, hanya ada seorang laki-laki bernama David yang menerima kedatangan mereka. Kepada ketiganya, David mengaku sebagai anggota gereja dan bersedia membantu prosesi pemberkatan Jessica dan Ludwig.
Merasa mendapat angin segar, Jessica dan Ludwig, dibantu Hendri, mengumpulkan data pribadi berupa foto kopi kartu identitas, surat keterangan belum menikah, surat rekomendasi dari kelurahan dimana Jessica tinggal, termasuk foto kopi paspor milik Ludwig. Harap-harap cemas, Jessica dan Ludwig menunggu tanggal serta jadwal pemberkatan mereka.
Namun Hendri yang tak jua mendapat kepastian tanggal, mencoba menghubungi David. Hendri malah diminta untuk datang ke Gereja Yesus Sejati untuk mengambil surat-surat yang menjadi 'bukti' sudah terselenggaranya pernikahan antara Jessica dengan Ludwig. Intinya, tanpa pemberkatan, Jessica dan Ludwig bisa memiliki surat akte pernikahan!
"Saya tanya ke David, ternyata sudah jadi suratnya. Saya telepon, 'halo Pak David, kapan pemberkatannya? kata David, 'enggak usah, sudah jadi kok surat-suratnya'. Saya bilang, 'lo kok bisa? Bagaimana?'. David bilang 'enggak apa-apa, semuanya sudah clear'. Saya ambil surat itu di depan Gereja Yesus Sejati. Sudah semua saya antar ke Dukcapil," cerita Hendri di PTUN.
Setelah mendapat surat dari Gereja Yesus Sejati yang menjelaskan sudah terlaksananya pemberkatan, Hendri langsung mengurus segala macam urusan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. Karena dinilai kelengkapan surat sudah memenuhi syarat, jadilah akte pernikahan Jessica dan Ludwig tanpa pemberkatan.
"Januari 2014 pertengahan ditelepon sama Pak Erik Polim (pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta), suratnya jadi, ya sudah, saya ambil. Saya ke rumah Jessica, dan kasih suratnya," terang Hendri saat memberikan kesaksian.
Dalam sidang pembatalan pernikahan Jessica Iskandar dengan Ludwig Franz Willibald di PTUN, Hendri terdengar menjawab dengan ketus dan penuh luapan emosi. Ia tampak kesal setiap menjawab masing-masing pertanyaan yang dilontarkan baik oleh hakim ketua maupun pengacara Ludwig. Puncaknya, saat kuasa hukum Ludwig, Harvardy Muammad Iqbal memberikan pertanyaan seputar pemberkatan, Hendri tak kuasa menahan emosinya dan mengamuk di ruang sidang.
"Anda mengatakan, mengurus surat perkawinan mereka. Ada dua hal yang mau saya tanyakan mengenai perkawinan dan pemberkatan, apakah saudara saksi (Hendri) menyaksikan pemberkatan?" tanya Harvardy.
"Di catatan sipil, iya," jawab Hendri emosi.
"Yang saya tanya, perkawinan atau pemberkatan di gereja, anda melihat?" tanya Harvardy.
"Enggak. Kan tadi pas mau tanya (jadwal pemberkatan), suratnya sudah jadi!" jawab Hendri setengah berteriak.
Melihat kakak Jessica Iskandar terpojok, kuasa hukum Jessica, Brian Praneda, ikut berkomentar. "Anda jangan men-judge ya!" teriak Brian dari ujung meja.
Suasana kian tak kondusif, akhirnya ketua majelis hakim Haryati ikut angkat bicara sambil beberapa kali mengetuk keras palunya. Persidangan yang tadinya tenang berubah menjadi tegang.
"Saya ingatkan kepada saksi dan penggugat, tahan emosi. Saya ingatkan ke penggugat, bertanya dan jangan menyimpulkan, tadi dia bilang surat sudah jadi, jadi pemberkatan itu tak ada. Kalau bisa dinginkan hati dan kepala. Saksi juga jangan terbawa emosi, ini ranah pengadilan. Jawab apa yang anda ketahui," ucap hakim Haryati. "Persidangan saya skors!" bentaknya.
Dari persidangan kali ini, Hendri mengakui tak tahu kapan dilangsungkannya pemberkatan pernikahan antara adik perempuannya dengan Ludwig. Selain itu, Hendri juga tak mengenal nama pendeta Simone Jonathan, yang bertanda tangan sebagai pendeta yang menikahkan Jessica dengan Ludwig.
"Tahu kapan pemberkatan?" tanya Harvardy.
"Tidak tahu, tidak baca," jawab Hendri.
"Mengenal Simone Jonathan?" tanya Harvardy.
"Tidak," jawab Hendri.
"Ke sekretariat gereja?" tanya Harvardy.
"Enggak. Orang enggak ada siapa-siapa kok di gereja," jawab Hendri lagi.
"Tahu ada sangkalan dari pihak Gereja Yesus Sejati enggak pernah merasa menikahkan?" tanya Harvardy.
"Saya enggak pernah tonton infotainment, jadi saya enggak tahu!" balas Hendri sengit.
(Op)