(slidegossip.com) Ditengah kisruh pendapat tentang disetujuinya atau tidak RUU Pilkada, antusiasme pemuda akan kebebasan berekspresi semakin meningkat. Hal itu ditandai dengan banyaknya gerakan yang dipelopori pemuda untuk menolak diberlakukannya RUU Pilkada. Tindakan ini bukan semata-mata mencari aktivitas semata, melainkan juga penanda meningkatnya keterlibatan pemuda dalam iklim demokrasi. Tapi, apakah hal itu menjadi penanda baik bagi Indonesia?
Jawabannya bergantung pada seberapa bertanggungjawabnya pendapat pemuda dalam suatu isu. Bryan Gunawan, Founder On That Point Institute (OTP), menyatakan bahwa untuk berpartisipasi dalam demokrasi, kita bukan hanya menyuarakan keinginan rakyat tapi juga menjelaskan argumen mengapa keinginan rakyat tersebut layak terwujud.
"Sebagai contoh, pemuda menolak RUU Pilkada, tindakan pengumpulan KTP untuk menggugat MK adalah ekspresi pendapat. Tapi, harus ada alasan yang dijelaskan ke publik mengapa mereka melakukan itu. Salah satu alasannya adalah karena RUU Pilkada merenggut hak rakyat Indonesia khususnya pemuda untuk memilih pemimpinnya padahal antusiasme pemilih muda mulai meningkat," ujarnya di @america, Jakarta (25/09/2014) lalu.
Dengan tujuan mengasah sisi kritis pemuda, On That Point Institute, sebuah konsultan komunikasi yang memperjuangkan kebebasan berekspresi, mengundang Budiman Sudjatmiko, Steve Kosasih, dan Rene Suhardono dalam program #iLearnDebate. Yakni acara yang berusaha mengembangkan kemampuan debat pemuda dalam mengkritisi segala permasalahan sosial di Indonesia, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Oktober 2014 di Pusat Kebudayaan Amerika, Pacific Place, Jakarta.
Budiman Sudjatmiko, selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membagikan tentang apa dan mengapa debat sangat penting di pemerintahan dengan topik Debating Skill for Goverment Career. Sedangkan, Steve Kosasih, CEO Trans Jakarta, membangkitkan sisi kompetitif pemuda dengan topik Debating Skill for Profesional Career. Terakhir, Rene Suhardono, Founder Comma-ID, turut juga mengembangkan sisi liar pemikiran pemuda dalam topik Critical Thinking as the Basic of Limitless Thinking.
Pemuda tidak hanya diajarkan untuk mendebat tapi lebih jauh lagi didebat akan pemikiran dan sisi kritisnya terhadap suatu isu. Kehadiran tiga pelaku debat ini adalah puncak dari program materi #iLearnDebate sesi terakhir (02/10/2014) yang diberikan oleh Bryan Gunawan dan Aryo Moedanton secara cuma-cuma kepada publik sejak 11 September, 17 September, dan 25 September 2014.
Tujuannya sederhana, yakni mengundang pemuda untuk aktif terlibat dalam OTPspeaks Community yakni komunitas yang fokus dalam menciptakan generasi artistic speakers yakni generasi yang berbicara dengan strategi konten dan kreasi logika untuk menghasilkan keuntungan yang berguna bagi dirinya dan orang lain bahkan bagi masyarakat minoritas.
(Op)