(slidegossip.com) Perilaku aneh Sandy Widharna alias Sandy Uban, manajer baru Marshanda, rupanya sudah lama dirasakan oleh keluarga Sandy. Seperti diungkapkan oleh sang adik, selain materialistis, Sandy Uban juga pengikut aliran sesat. Denny Widharna, sang ayah, serta Wiwid, adik kandung Sandy, sempat heran saat disuruh untuk membuat surat wasiat pembagian harta sang ibu.
"Bagaimana enggak aneh? Ibunya masih hidup sudah disuruh membuat surat wasiat pembagian harta rumah di kawasan Bogor," ungkap Denny, ayah Sandy, seperti dilansir dari wawancara dengan tabloid C&R beberapa waktu lalu.
"Sandy meminta bagian 70 persen dan saya 30 persen, tetapi ayah enggak dibagi. Kan enggak lazim itu? Saat tinggal di Pondok Gede tahun 2007, Sandy sering melakukan aktifitas yang aneh. Menyemburkan air ke muka orang lain, dan memercikkan air di berbagai sudut rumah. Dari situ kami tahu, Sandy ternyata mengikuti aliran sesat, tetapi kita tak tahu namanya aliran apa itu," ungkap Wiwid, sang adik.
Yang paling membuat keluarga heran adalah sesaat sebelum ibunya meninggal, Sandy Widharna justru menuntun ibunya untuk berpindah keyakinan dan lebih parah lagi, Sandy mengkremasi jasad ibunya yang beragama Islam, tanpa bertanya pada pihak keluarga lainnya.
"Yang paling membuat kami tercengang dan kaget, dia menuntun ibu yang muslim untuk pindah keyakinan lain oleh Shandy saat menjelang mengembuskan nafas terakhir. Tidak hanya itu saja yang bikin kami marah besar, jasad ibu dikremasi tanpa ijin keluarga besar, khususnya bapak. Kan aneh juga ibu kami muslim tetapi dikremasi," ungkap Wiwid meluapkan kemarahannya.
Jika dihubungkan dengan kasus Marshanda (Chacha), tentu saja Wiwid dan ayahnya merasa khawatir kalau Sandy Uban, manajer baru Marshanda ini akan melakukan hal yang sama, yakni berusaha mempengaruhi Marshanda untuk berpindah agama atau keyakinan.
"Kami khawatir Sandy tengah melakukan usaha untuk mengubah keyakinan Marshanda. Apalagi Marshanda tinggal di apartemen yang terpisah dari ibunya atau suaminya. Dan, hanya ditemani Sandy. Takutnya juga timbul fitnah Sandy berbuat sesuatu yang tak pantas dengan Marshanda. Semoga dugaan kami salah," ucap Wiwid.
Karena itulah, Wiwid dan ayahnya meminta Sandy untuk mengembalikan Marshanda kepada keluarganya lagi. Mereka pun tidak keberatan jika Rianti Sofyan, ibunda Marshanda ingin tahu lebih banyak tentang Sandy Uban.
"Kami meminta Sandy mengembalikan Marshanda pada ibunya, agar
persoalan segera selesai. Seandainya ibu kita masih hidup, pasti beliau
akan menangis melihat perbuatan Sandy seperti saat ini. Kami ingin
membantu keluarga Marshanda meluruskan hal ini. Seandainya Ibu Riyanti
Sofyan ingin bertemu, kami bersedia untuk menjelaskan seutuhnya tentang
Sandy. Ini murni kami lakukan agar Sandy tidak merusak anak orang lain
dan membuat malu keluarga kita. Cukup kita saja yang merasakan sepak
terjangnya," ucap Wiwid lirih.
Selain itu, Denny dan Wiwid juga meminta agar Sandy Uban segera mengembalikan surat kematian ibunya serta sertifikat rumah di Bogor yang dipegangnya.
"Istri saya meninggal dunia tetapi surat kematiaannya masih dibawa. Saya minta Sandy segera mengembalikannya. Saya juga ingin Sandy jangan rusak anak oranglah," ucap Denny.
"Kami keluarga juga meminta sertifikat surat rumah di Bogor dikembalikan yang selama ini dibawa kakak saya, Sandy. Atas kemunculan Sandy dalam kasus Marshanda terus terang keluarga kami jadi malu," papar Wiwid.
Ingin tahu lebih jauh tentang sepak terjang Sandy Uban, manajer baru Marshanda? simak terus di artikel berikutnya.
(Op)