(slidegossip.com) Sekarang ini di media sosial sedang ramai dibicarakan nama Florence Sihombing, mahasiswi S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang dikecam warga Yogyakarta karena membuat status di social media Path yang merendahkan warga Yogyakarta. Apa sebenarnya tulisan status yang dibuat oleh Florence Sihombing di Path sehingga membuat warga Yogyakarta marah besar?
Kejadian bermula saat Florence Sihombing sedang mengantre untuk mengisi bensin di SPBU
Lempuyangan pada hari Kamis lalu. Saat itu, Flo yang menggunakan Honda Scopy,
hendak membeli Pertamax. Tanpa basa-basi, Flo langsung nyelonong menerabas
antrean. Namun, ditegur anggota TNI yang berjaga. Flo yang ditegur langsung marah-marah,
namun tetap tidak boleh memotong antrean.
Kecewa, sekeluar
dari SPBU, Florence Sihombing langsung memposting tulisan di Path yang dinilai menjelekkan
dan menghina warga Yogyakarta. Salah satu postingannya, "Jogja miskin,
tolol, miskin dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta, Bandung jangan mau
tinggal di Jogja" dan berbagai postingan lain.
Dalam waktu beberapa hari saja, nama Florence Sihombing pun langsung terkenal. Ya, terkenal karena dihujat orang banyak akibat tulisannya yang merendahkan Yogyakarta. Saking populernya, bahkan sampai muncul fanpage untuk mengusir Florence dari Yogyakarta.
Para warga juga mengecam Florence Sihombing dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan
kampus UGM Yogyakarta. Ulah Florence yang dianggap telah menghina
Yogyakarta itu membuat warga geram. Massa menuntut Florence segera meminta maaf dan mencabut ucapannya yang tak bertanggungjawab itu.
"Warga Yogya sangat terhina dengan tulisan dia di media sosial. Kami
warga Yogya tidak pernah menghina warga lain, suku lain, kita terima dia
dengan lapang dada selama dia tidak merugikan kita," ujar Eko,
koordinator aksi unjuk rasa.
Florence Sihombing akhirnya meminta maaf
kepada masyarakat dan Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X. Flo
mengaku sama sekali tidak bermaksud menghina atau mencemarkan nama
baik Yogyakarta.
"Saya beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf
yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di
Path. Saya sangat menyesal dan berjanji tidak akan
mengulangi," kata Florence dalam pernyataan yang dibacakan pengacaranya,
Wibowo Malik, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Jumat (29/08/2014).
Florence Sihombing juga meminta maaf kepada pihak kampusnya, khususnya Fakultas
Hukum beserta dosen dan akademisi FH UGM, atas tindakannya tersebut.
Namun, Florence mengatakan bahwa dirinya tak pernah membawa nama UGM
perihal sikapnya tersebut. "Saya tidak tahu oknum tak bertanggung jawab
yang mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya," kata Florence.
Ia
pun menuliskan bahwa dirinya akan mengusut pemberitaan media online
detik.com karena pemberitaan yang keliru terkait sikapnya tersebut.
Menurut Florence, dirinya sedang dalam proses penyelesaian dengan
penulis dan editor media online tersebut.
Florence juga berjanji
bahwa dia tak akan mengulangi perbuatannya lagi atas cuitan-cuitan dan
tulisannya yang menjelek-jelekkan kota dan warga Yogyakarta. "Saya
menyesal," kata Florence.
Menurut
Wibowo, Florence Sihombing saat ini sedang depresi karena merasa diteror setelah
mengirim status yang menghina Yogyakarta dalam akun pribadinya di laman
media sosial Path beberapa hari lalu. Statusnya itu menyebar cepat,
sehingga mengundang cercaan publik.
Meski sudah mengucapkan
permintaan maaf, itu tak menyurutkan berbagai elemen masyarakat
Yogyakarta untuk melaporkan anak pengacara di Jakarta ini ke Polda DIY. Elemen
masyarakat Yogya yang melaporkan Flo ke Polda DIY di antaranya DPD
Granat DIY, Komunitas RO Yogyakarta, Foklar DIY-Jateng, Gerakan Cinta
Indonesia, Pramuka DIY, dan berbagai kelompok masyarakat lain.
Disebut-sebut, kemungkinan besar permintaan maaf itu bukan hanya karena tulisan-tulisannya yang memang cenderung mendiskreditkan Yogyakarta, namun juga karena adanya ancaman dikeluarkan dari
kampusnya.
Banyak yang berpendapat bahwa kasus ini memang seharusnya diproses secara hukum, supaya jadi pelajaran untuk bersikap dan bertindak.
(Op)