Agustus 2014 ini Indonesia patut berbangga sebab Jakarta menjadi tuan rumah untuk acara penting dalam persiapan menyambut ASEAN Community 2015. Tiga sasaran utama ASEAN Community 2015 yaitu percepatan visi dalam bidang ekonomi, politik dan keamanan, serta sosial dan ekonomi di antara negara-negara ASEAN. Sebagai salah satu negara pelopor ASEAN, Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mengadakan acara-acara penting untuk organisasi ASEAN. Sebagai contoh, pada KTT ASEAN 2011 lalu yang diadakan di Bali, Indonesia berkontribusi dalam kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).
Bagaimanapun, peran Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda Indonesia. Dalam acara bertajuk Asean Youth Expo 2014, pemuda Indonesia menunjukkan kepedulian mereka terhadap pertumbuhan ASEAN.
"Dalam menghadapi ASEAN Community 2015, kita harus mempersiapkan pemuda-pemudi yang tangguh secara wawasan, keterampilan, dan komunikasi. Karena merekalah penggerak utama dalam mewujudkan ASEAN Community 2015 sebagai komunitas yang kuat. Untuk itu kita perlu terus menyosialisasikan agar paling tidak semua masyarakat terutama generasi muda mengetahui apa itu ASEAN Community 2015, sehingga menyadari perannya dan kemudian dapat mempersiapkan diri secara matang," jelas Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo.
Sebanyak 40 delegasi pemuda dari seluruh negara ASEAN akan berkumpul di fX Sudirman, Jakarta pada tanggal 8 sampai 11 Agustus 2014 untuk mengikuti acara ASEAN Youth Expo (AYE) 2014 ini. Dengan tema 'Gateway to ASEAN', AYE 2014 diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama On That Point (OTP) Institute of Artistic Speaking dengan tujuan mempererat hubungan antarnegara ASEAN melalui generasi mudanya.
ASEAN di AYE 2014 diharapkan dapat menciptakan ruang diskusi yang memancing ide-ide kreatif demi terwujudnya satu gagasan yang bisa dituangkan dalam satu tindakan nyata untuk ASEAN Community 2015 yang lebih baik. Di sini para delegasi akan mengikuti serangkaian acara selama tiga hari yang terdiri dari workshop, pemutaran film, sesi diskusi, serta pengenalan budaya melalui permainan tradisional dan pameran pernak pernik dari masing-masing negara ASEAN.
Selain memperkenalkan ASEAN melalui kebudayaan, AYE 2014 juga menggelar pameran bursa kerja dan beasiswa yang menyediakan informasi untuk pemuda-pemudi yang ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih lanjut. Sambil mengumpulkan informasi pekerjaan dan pendidikan, akan ada panggung yang menampilkan pertunjukan seni budaya yang dibawakan langsung oleh para delegasi negara.
Kemeriahan acara ASEAN Youth Expo 2014 disuguhkan bagi pengunjung yang tertarik menyaksikan budaya dari 10 negara, menambah informasi edukasi, memperluas jaringan kerja dan network, bahkan meningkatkan soft skill melalui workshop tanpa dipungut biaya apa pun. Tunggu apa lagi? Mari, semarakkan jiwa pemuda dalam mempererat kesatuan ASEAN!."
Tentang Kementrian Pemuda dan Olahraga :
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal tanggal 19 Agustus 1945.
RizalKabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang-cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Tentang On That Point Institute of Artistic Speaking :
Terinspirasi oleh inti dalam komunikasi: Berbicara dan Mendengarkan, On That Point Institute mengkhususkan diri dalam seni berbicara yang dinamai dengan Artistic Speaking dan mensubsidi pendidikan kebebasan berekspresi melalui program #FreeOneFreeOthers.
Didirikan pada tanggal 25 Juli 2009, tujuan OTP Institute adalah untuk mensosialisasikan Artistic Speaking kepada masyarakat yang lebih luas untuk melatih kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
OTP Institute berkomitmen dalam meningkatkan praktik komunikasi di semua sektor di seluruh dunia melalui saluran yang berbeda yaitu Pendidikan, Pemerintahan, dan Korporasi. Tidak hanya itu, di waktu mendatang akan segera hadir seri buku On That Point dan Digital Academy. Dengan cara itu OTP Institute ingin membuka jalan yang dapat diakses setiap individu di seluruh dunia untuk belajar dan berkembang bersama.
OTP Institute percaya bahwa berbicara adalah lebih dari sekedar menyampaikan inti pesan; apabila dilakukan dengan benar, kemampuan berbicara dapat membantu meningkatkan pemahaman yang lebih baik antara orang di seluruh dunia.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi :
Pera Malinda Sihite – Marketing Coordinator Asean Youth EXPO 2014
Phone : 082298307475
Email : malinda@otpinstitute.com
Alamat kantor :
PT ORATORIA TAHANA PARAMASASTRA | ON THAT POINT INSTITUTE OF ARTISTIC SPEAKING
Menara Rajawali Level 7-1, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950, Indonesia
t. (+62 21) 7056 4869 | m. +62 822 9830 7475 | e. malinda@otpinstitute.com
www.otpinstitute.com