Pesawat Malaysia Airlines MH 17 jenis Boeing 777 dilaporkan jatuh di wilayah Ukraina, tepatnya dekat perbatasan Rusia, dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang mengangkut 280 penumpang and 15 kru. Ratusan penumpang MH17 ini dikabarkan meninggal namun angka pastinya masih diverifikasi pihak berwenang. Namun saksi mata melihat bahwa ada seratusan mayat bergelimpangan yang diduga adalah korban tewas penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 di sekitar wilayah jatuhnya pesawat.
"Saya bekerja di ladang menggunakan traktor ketika saya mendengar suara pesawat dan kemudian meledak," kata seorang warga setempat di Grabovo kepada Reuters.
"Lalu saya melihat pesawat itu menghantam tanah, diam sejenak dan kemudian muncul asap hitam tebal," ujarnya.
Saksi lain di sekitar lokasi mengatakan sedikitnya ada 100 mayat telah ditemukan sejauh ini dan puing-puing yang tersebar sekitar areal 15 km. "MH-17 bukanlah sebuah insiden atau bencana, itu adalah serangan teroris," kata Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Twitter-nya.
Pemerintah Ukraina menduga kuat bahwa penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 karena ditembak oleh rudal. Sementara menurut senator Amerika Serikat Mark Kirk, yang menembak pesawat milik Malaysia itu adalah Rusia dengan menggunakan rudal dari darat.
"Rusia melancarkan tembakan rudal dari darat yang menewaskan 259 orang yang tak bersalah," ujar Kirk, seperti dimuat ABC7 Chicago, Jumat (18/7/2014).
Ukraina sendiri saat ini tengah dirundung gejolak di dalam negeri. Sejumlah pemberontak pro-Rusia dan militer Ukraina bertempur hingga saat ini. Kondisi tersebut membuat situasi negara berbahaya. Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di antara kawasan Krasni Luch, Luhansk dan Shakhtarsk, dekat Donetsk. Donetsk adalah kota yang dikuasai pihak pemberontak pro-Rusia.
Kirk menjelaskan, ada 23 penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina yang merupakan warga negara Amerika Serikat. Namun pernyataannya itu belum dapat dipastikan lebih lanjut. Sebab belum ada keterangan kredibel dari pihak berwenang.
"Sanksi terhadap Rusia harus ditambah, termasuk soal energi dan minyak," ujar Kirk.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Herashchenko mengatakan, pesawat MH17 terkena tembakan rudal saat terbang pada ketinggian sekitar 10.000 meter atau 32.000 kaki. "Pesawat dalam perjalanan terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur," ujar Herashchenko dalam pernyataan resmi yang dimuat Kantor Berita Interfax.
Dalam lansiran BBC, disebutkan ada kemungkinan lain yang menyebabkan pesawat MH17 jatuh terbakar. Yakni pesawat ditembak dari rudal yang dibawa pesawat lain di udara. Amerika Serikat dikabarkan segera melacak posisi pesawat MH17 saat berada di udara dengan menggunakan citra satelit untuk mengetahui apakah ada rudal jarak jauh yang ditembakkan dari darat ke pesawat na'as itu.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko membantah militer negaranya menembak pesawat tersebut. Pihak pemberontak di Ukraina juga menepis tudingan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tudingan tersebut.
(tribunnews.com;liputan6.com)