Struktur tulang wajah pada pria berbeda dari wanita. Beberapa tulang pada wajah pria lebih kuat dibandingkan dengan tulang wajah wanita, sehingga lebih kuat menahan pukulan apalagi cuma tamparan. Teori baru yang dikeluarkan oleh seorang biologis dari Amerika Serikat, Profesor David Carrier, mengatakan bahwa perbedaan tersebut muncul karena sejak dahulu pria sering berkelahi.
Teori tersebut ia bangun berlandaskan penemuan terbarunya pada fosil manusia purba Australopithecus. Sejak ditemukan, fosil manusia purba tersebut memiliki ciri mencolok yaitu struktur tulang wajah yang kuat. Awalnya para peneliti berasumsi bahwa tulang wajah yang kuat tersebut dikarenakan Australopithecus banyak mengonsumsi makanan berstruktur keras seperti biji-bijian, kacang, dan rumput. Akan tetapi hal tersebut diragukan saat David tidak menemukan pola usang mengonsumsi biji-bijian dan sisa-sisa makanan tersebut pada gigi Australopithecus.
"Bahkan mungkin australopith ini makanannya kebanyakan buah-buahan," ujar David seperti dilansir dari BBC, Kamis (12/6/2014).
Dikatakan David pada zaman dahulu, persaingan untuk mendapatkan makanan dan pasangan diselesaikan menggunakan kekerasan. Pada saat baku hantam, tulang wajah seringkali rawan menderita cidera. Berkaitan dengan hal tersebut, David mengambil kesimpulan bahwa manusia purba pria memiliki tulang wajah yang kuat dikarenakan untuk melindungi diri dari cidera.
"Rahang adalah salah satu tulang yang paling rawan patah saat berkelahi, dan pada zaman dahulu hal tersebut merupakanlah cidera yang sangat fatal. Manusia purba dengan rahang patah tidak dapat mengunyah makanan dan terancam mati kelaparan," kata David.
Saat dibandingkan dengan struktur tulang pria modern, tulang wajah pria modern telah mengalami penurunan kekuatan namun tetap menunjukan ciri-ciri tulang yang telah diperkuat oleh evolusi.
Dari temuan tersebut, David menjelaskan kemungkinan mengapa tulang-tulang wajah seperti rahang, pipi, dan hidung, pada pria berbeda dari tulang wajah wanita.
(up/up;health.detik.com)