Setelah artis Olga Syahputra didiagnosa menderita penyakit meningitis atau radang selaput otak, banyak orang yang jadi bertanya-tanya apa itu penyakit meningitis? Apa penyebab orang bisa terkena penyakit meningitis? Apa gejala-gejalanya? Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit meningitis? Apakah penyakit meningitis bisa menyebabkan kematian? Semua pertanyaan itu terbersit saat perlahan-lahan nama penyakit ini mulai populer di telinga masyarakat.
Meningitis atau radang selaput otak adalah penyakit radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu. Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.
Penyakit ini tergolong penyakit yang berbahaya karena apabila dibiarkan
bisa terjadi pembengkakan otak, cacat permanen, koma hingga dapat
mengakibatkan kematian. Baik orang dewasa maupun anak kecil dapat
terserang penyakit ini.
Terdapat tiga macam meningitis, yakni viral meningitis, bacterial
meningitis, dan meningitis triptokokus. Viral meningitis adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dan masih tergolong ringan. Gejalanya pun
hampir mirip dengan flu biasa dan penderita bisa sembuh dengan
sendirinya. Kemudian, bacterial meningitis. Jenis penyakit ini berbeda
dengan sebelumnya dan tergolong berat. Salah satu bakterinya bernama
meningococcal bacteria. Terakhir, meningitis triptokokus. Seperti
namanya, penyakit ini disebabkan oleh jamur triptokokus. Jamur ini
menyerang otak karena manusia menghirup debu dari kotoran unggas yang
sudah kering.
Gejala umum dari penyakit meningitis adalah sakit kepala yang berkepanjangan dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, kejang perut, muntah, penglihatan terganggu dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia). Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah dan mengantuk. Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis; contohnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus dapat ditunjukkan oleh adanya ruam merah.
Pada orang dewasa, gejala meningitis yang paling sering terjadi adalah sakit kepala hebat, yang terjadi pada hampir 90% kasus meningitis bakterial, diikuti oleh kaku kuduk (ketidakmampuan untuk menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tonus otot leher dan kekakuan). Ciri lain yang dihubungkan dengan meningitis termasuk fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan fonofobia (intoleransi terhadap suara keras). Pada anak kecil, gejala yang telah disebutkan di atas seringkali tidak tampak, dan dapat hanya berupa rewel dan kelihatan tidak sehat. Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi) dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan. Ciri lain yang membedakan meningitis dari penyakit lain yang tidak berbahaya pada anak adalah nyeri kaki, kaki-tangan yang dingin, dan warna kulit abnormal.
Penyebab Penyakit Meningitis :
Meningitis seringkali disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus, dengan bakteri, fungi, dan protozoa sebagai penyebab paling sering berikutnya. Penyakit ini bisa juga disebabkan oleh berbagai penyebab non-infeksi. Meningitis dapat dijumpai pada malaria serebral (malaria yang menginfeksi otak) atau meningitis amubik, meningitis yang disebabkan oleh infeksi amuba seperti Naegleria fowleri, yang didapatkan dari sumber air tawar.
Penangan terhadap penyakit meningitis ini cukup akurat dan pasien akan diberikan antibiotik sesuai dengan bakteri penyebabnya. Agar tidak terserang penyakit tersebut, kita harus mengetahui cara pencegahannya seperti menjaga kebersihan tangan, menjaga kebersihan area peternakan unggas, menjaga stamina dan daya tahan tubuh. Tambahkan juga kayu manis pada bumbu masakan. Berdasarkan penelitian di Texas, ditemukan fakta bahwa kayu manis mengandung bahan yang dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit meningitis.
Jangan lupa untuk memberikan vaksinasi pada anak. Jenis vaksinasinya adalah vaksinasi IPD atau pnemokokus yang diberikan pada anak usia dua, empat, enam, lima belas bulan sebanyak empat kali. Meningitis lebih sering menyerang anak yang berusia di bawah dua tahun, oleh karena itu jangan pernah abaikan hal ini.
(Op)