Setelah mengaku diperas dan berada di bawah tekanan, Ustad Guntur Bumi (UGB) kini berbalik meminta uang yang ia berikan ke Hans Suta dan Hudy Yusuf untuk dikembalikan. Bukan hanya itu, UGB diwakili kuasa
hukumnya juga telah melaporkan balik kedua orang mantan pasiennya itu ke Polda Metro
Jaya. Menurut kuasa hukum UGB, Ramdan Alamsyah, saat itu UGB
merasa takut kerena sempat mendapatkan ancaman dari Hans dan Hudy.
Mereka mengancam akan menaikkan kisruh soal pengobatan yang dilakukan UGB ke media.
"UGB
ditakut-takuti, diancam. Klien saya diancam jika praktik pengobatan masih
buka, nanti akan diserbu, akhirnya kita hormati itu. Mereka kemudian
minta Ferrari dan Range Rover. Itu UGB akan dihancurkan kaya gitu
ancamannya. Kita mau buka sebenarnya. Kita ditekan disuruh nutup,"
ungkap Ramdan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (21/3/2014).
Bahkan,
UGB mengaku sempat diancam akan dibunuh. Nada ancaman inilah yang membuat UGB
ketar-ketir ketakutan sehingga merasa harus memberikan uang kepada Hans dan Hudy. "UGB mau dibunuh. Ada yang bilang mati jihad pun siap. UGB disini ditekan ini jadi masalah," lanjut Ramdan.
Sayangnya, saat
menerima ancaman itu, UGB tidak langsung menyampaikan kepada kuasa
hukumnya. Mendengar pernyataan ancaman itu, Ramdan pun kesal, karena ini
juga tindak pidana pemerasan. Saat itu Ramdan juga langsung meminta
uang UGB dikembalikan.
"Saat saya tahu saya langsung telepon
kedua orang itu, saya minta uang klien kami dikembalikan. Katanya mereka
mau kembalikan di hadapan polisi, namun hingga saat ini saya berada di
Polda, uang belum kami terima. Yang jelas, klien kami ditekan,"
tutup Ramdan.
Sementara itu, Habib Novel yang merupakan sahabat UGB meminta agar kasus ini dihentikan. Menurutnya, UGB sudah mau memperbaiki kesalahannya dengan tak lagi melakukan pengobatan, bahkan menjalani apa yang sudah ditentukan oleh MUI.
Sebagai umat muslim, Novel juga meminta agar para korban tidak perlu datang ke kantor polisi, tapi cukup mendatangi UGB langsung. "Gusar dan prihatin dengan fitnah-fitnah yang ada. Ada yang memanfaatkan masalah ini. Itu yang bikin pusing. Masing-masing cari kesempatan dalam kesempitan, terus cari popularitas. Sebagai muslim dan muslimah baik, orang udah minta maaf, jangan dibongkar lagi aibnya, apalagi di media di ekspos," tutur Novel.
"Datang saja ke UGB, jangan buka aib seseorang di televisi, itu haram. Kita sampaikan lewat jalur agama. UGB saat ini menyadari kesalahannya. Dia ikuti fatwa MUI," lanjutnya.
(okezone.com; tabloidnova.com)