Video klip lagu terbaru Katy Perry yang berjudul 'Dark Horse' mendapat kecaman dari umat muslim dunia karena dinilai telah menyinggung umat Islam. Apa yang dilakukan Katy Perry dalam video klip lagu 'Dark Horse' membuat umat Islam dunia marah dan menghujatnya. Seperti diberitakan Times of India, dalam cuplikan video klipnya, Katy Perry menjelma sebagai seorang Ratu Mesir. Diceritakan dalam video klip tersebut, sang ratu sedang mencari kekasih hati yang dikelilingi oleh sang pangeran dan para ksatria tampan.
Sosok Ratu dan beberapa model dalam video klip itu merupakan gambaran pejuang cinta, dan bagi mereka yang gagal menyenangkan hati sang ratu harus menerima ganjarannya. Salah satu pejuang cinta itu adalah pria yang langsung meleleh menjadi abu bersama dengan kalung berlambang Allah dalam tulisan huruf Arab.
Video klip 'Dark Horse' yang disutradarai Mathew Cullun itu rupanya sudah dirilis sejak tanggal 20 Februari 2014 lalu dan sudah diunggah ke YouTube. Jumlah penonton (viewer) video klip 'Dark Horse' Katy Perry di YouTube juga sudah mencapai lebih dari 28 juta orang.
Yang menjadi masalah adalah dalam video klip itu Katy Perry juga terlihat membunuh pria yang mengenakan liontin berlafadz Allah dalam bahasa Arab. Hal ini, yang membuat sebagian besar umat Islam dunia marah.
Anggota komunitas Muslim dunia telah mengkritik video klip 'Dark Horse', Katy Perry dinilai telah melecehkan dan menghujat umat Islam. Komunitas muslim tersebut menuntut agar video klip Katy Perry dihapus dari video sharing YouTube.
Salah satu anggota komunitas muslim juga mengaku tersinggung dan menuliskan petisinya, di Change.org, yang berbunyi, "Petisi ini diajukan berkaitan dengan video musik Katy Perry 'Dark Horse.' Video ini dianggap sangat kontroversial karena dianggap melecehkan umat muslim."
"Dalam video klip Dark Horse pada menit 01:15, seorang pria terlihat sedang dibakar. Saat itu, sang pria menggunakan liontin berbentuk kata Allah yang tertulis dengan huruf Arab."
"Menggunakan nama Allah dengan cara yang tidak relevan dan tidak menyenangkan akan dianggap tidak pantas oleh agama apapun," ungkap salah seorang anggota komunitas muslim tersebut.
(adi/VIVAlife)