Buat para pasangan, sebaiknya jangan terlalu lama menunda kehamilan. Seiring pertambahan usia, pria lebih mungkin memiliki sperma yang bermutasi. Ini bisa menyebabkan anak memiliki gangguan autisme atau skizophrenia nantinya. Kenapa bisa begitu? Ini karena mutasi sperma menyebabkan sel induk dalam testis berkembang abnormal sehingga menyebabkan peningkatkan proporsi sperma yang bermutasi pada pria.
Beberapa penelitian mengaitkan penyakit yang rentan pada pria yang lebih tua seperti alzheimer, gangguan bipolar, penyakit jantung dan kanker. Pria dengan kondisi ini memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mewariskan genetik pembentuk penyakit jika dalam usianya itu mereka masih memiliki anak bayi.
Peneliti meneliti DNA dari 78 orang tua Inslandia dan anak-anak mereka dan menemukan korelasi langsung antara usia ayah dengan gangguan spektrum autisme dan skizophrenia dalam DNA anak. Usia ibu tidak mempengaruhi risiko, sebaliknya sebanyak 97% mutasi pada DNA anak berasal dari ayah mereka.
"Secara tradisional, masyarakat selalu terfokus pada ibu, tapi tampaknya gangguan seperti skizofrenia dan autisme sebenarnya dipengaruhi oleh usia ayah bukan ibu," kata Dr Kari Stefansson dari Decode Genetics, perusahaan riset genetik terkemuka yang memimpin penelitian seperti melansir dailymail, Sabtu (22/2/2014).
Sementara Profesor Andrew Wilkie, ahli genetika klinis di Universitas Oxford, menemukan hubungan antara ayah yang lebih tua dan sindrom Apert. Ini adalah gangguan tulang yang langka yang dapat mengakibatkan kepala memanjang pada anak-anak.
[mor/inilah.com]