Ari Wibowo terkena kasus. Aktor tampan berbibir merah ini menabrak seorang pejalan kaki yang sedang melintas di depan
halte bus Jalan Wolter Mongonsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin tanggal 10 Juni 2013. Korban yang ditabrak Ari Wibowo diketahui seorang kakek bernama Cahmadi berumur 80 tahun. Korban mengalami pendarahan dan
sudah dibawa ke rumah sakit oleh Ari Wibowo.
Bukan hanya korban, aktor dan adik kandung
Ira Wibowo itu juga mengalami luka lecet. "Ari luka memar dan lecet di
kaki dan tangannya," kata ibu mertua Ari, Sherly, saat dihubungi, Senin
(10/6/2013) sore.
Sekitar
dua jam Ari Wibowo menjalani Berita Acara Pemeriksaan atau BAP terkait
kecelakaan yang terjadi di Jalan Walter Mongonsidi, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Ia sendiri meninggalkan Rumah Sakit Pusat Pertamina,
saat korban Cahmadi sedang menjalani operasi akibat benturan di bagian
belakang kepala yang mengakibatkan pendarahan di otak.
"Sekarang
lagi di operasi, selama lima jam. Kita berdoa saja semoga berjalan
dengan baik. Tadi baru satu jam," ujar Ari saat dijumpai
di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (10/6/2013).
Kecelakaan itu
terjadi begitu saja. Bahkan sejak awal mengendarai sepeda motor
besarnya, Ari mengaku tak memiliki firasat apapun. "Sama sekali nggak
ada. Yang namanya musibah bisa terjadi, saya berusaha menghindar tapi
sulit," katanya lagi.
Ari Wibowo juga menegaskan selama mengendarai sepeda motor, baru kali ini
mengalami kecelakaan. Karenanya Ari berharap korban yang sudah berusia
80 tahun itu bisa segera sembuh. "Ini sudah 24 tahun bawa
kendaraan motor. Pertama kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Kita hanya
bisa berdoa semoga bapak itu bisa sembuh dan kami berikan yang terbaik,
dokter ahli dan dirawat di rumah sakit yang bagus," tandasnya.
Atas kecelakaan yang dialami Cahmadi, hingga saat ini pihak keluarga korban belum menentukan sikap, apakah akan memperkarakan Ari Wibowo atau tidak. Namun melihat Ari yang bertanggung jawab, membuat pihak keluarga kakek berusia 80 tahun itu simpati.
"Kalau anaknya belum sih, tetapi dia (Ari) mau tanggung jawab," ujar Sasmidi, keponakan korban saat dijumpai di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/6).
Saat bertemu dengan Ari, Sasmidi mengaku sempat diberikan uang. Namun untuk jumlahnya, ia mengaku belum melihatnya. "Ngasih makanan sama uang. Saya nggak tahu berapa uangnya," katanya.
Saat terjadinya kecelakaan naas itu, Sasmidi mengatakan kalau Kakek kelahiran Pemalang, 21 April 1933 itu sedang bekerja. "Dia kerjanya proyek menguras saluran. Di lampu merah deket kejadian," pungkasnya.