Rhoma Irama sadar jika kiprahnya untuk maju sebagai calon presiden (capres) di tahun 2014 akan menuai kontroversi dan pendapat-pendapat sinis. Tapi Rhoma Irama tak mundur. Bagi dia, cibiran, cacian, dan hujatan adalah ujian. Pelantun lagu hits 'Begadang' itu akan tetap maju terus.
"Itu sunatullah, adanya cacian, hujatan, adanya like and dislike. Tidak bisa dukungan 100 persen, Barack Obama saja tidak 100 persen. Jadi cukup 50 persen plus 1," jelas Rhoma, Senin (12/11/2012).
Lebih lanjut, Rhoma menegaskan, selama ini memang ada saja pihak-pihak yang selalu menghujat dan tidak suka pada dirinya. Apalagi ketika diketahui dirinya mencalonkan diri sebagai wakil presiden di tahun di 2014. Rhoma tahu dirinya dicaci di media sosial seperti facebook dan twitter, tetapi dia tetap optimistis.
"Adanya hujatan bukan sesuatu yang aneh. Ini dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar," jelas pria kelahiran Tasikmalaya dengan nama asli Raden Oma Irama ini.
Rhoma, yang mengaku dirinya didukung habib dan ulama untuk nyapres ini, siap dengan segala risiko. Bagi dia perbaikan akhlak dan moral bangsa ini adalah yang utama. Rhoma Irama ingin bangsa ini memiliki budi pekerti.
"Hujatan adalah vitamin," terang Raja Dangdut pemain film 'Satria Bergitar' ini.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendukung wacana pencapresan Rhoma Irama yang didukung para ulama. Bahkan, Jokowi tidak menaruh dendam sedikitpun kepada Rhoma.
"Oh bagus, saya mendukung beliau untuk menjadi RI-1," kata Jokowi saat sedang blusukan membagikan Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2012) lalu.
"Oh bagus, saya mendukung beliau untuk menjadi RI-1," kata Jokowi saat sedang blusukan membagikan Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2012) lalu.
Alasan Jokowi mendukung Rhoma Irama sebagai calon presiden adalah karena Rhoma memiliki banyak penggemar. "Saya rasa fans fanatiknya banyak, itu juga bisa jadi faktor," kata Jokowi.
(Op)