Konser Maroon 5 di Indonesia yang digelar hari Kami malam, tanggal 5 Oktober 2012 di Istora Senayan, Jakarta berlangsung dengan meninggalkan kekecewaan buat para wartawan. Pasalnya, puluhan wartawan dari media cetak, media online, tv dan radio yang akan meliput konser Maroon 5 di Jakarta ini terpaksa harus pulang dengan rasa kecewa. Pasalnya, para pencari berita ini dilarang masuk ke dalam venue untuk meliput konser band Maroon 5 yang berasal dari AS itu.
Seorang wartawan menjelaskan, penjaga pintu melarang mereka masuk karena para wartawan tidak dilengkapi ID resmi dari JavaMusik Indo, selaku pihak promotor konser.
"Tadi pas daftar di bagian informasi, tidak diberi tahu kalau ID telah habis. Pikirnya, bisa masuk dengan ID pers kantor. Soalnya, waktu di lapisan keamanan pertama, kami boleh masuk hanya dengan menunjukkan ID pers. Kalau memang tidak bisa seharusnya diinformasikan dari awal, jadi kami nggak perlu menunggu lama. Sempat basah kuyup pula gara-gara hujan," kata seorang pewarta yang tidak mau disebut namanya.
Wartawan juga sempat dibuat bingung karena tidak ada yang mengarahkan ke pintu masuk. Hanya fotografer saja, yang saat itu dibatasi hingga 10 fotografer yang mendapatkan pengarahan. Hingga 45 menit sejak Maroon 5 tampil, belum ada kejelasan dari pihak promotor. Adrie Subono, pemilik Java Musikindo pun susah dihubungi.
Sebagian besar wartawan pun memilih untuk pulang. Terlihat pula beberapa wartawan yang masih menunggu. "Ada yang di-blacklist lagi nih," seru seorang wartawan lainnya.
Hujan deras yang melanda lokasi konser Maroon 5 di Jakarta membuat penonton yang sedang mengantre di depan pintu masuk pun segera berteduh. Namun beberapa dari mereka masih bersemangat untuk tetap mengantre dengan resiko basah kuyup.
Melihat hal ini pedagang payung dadakan segera menawarkan dagangannya. Tak sedikit penonton terpaksa membeli payung yang dibanderol dengan harga 30 ribu rupiah. "Lumayan mahal sih, tipis gini tapi gak apa-apa deh. Daripada basah," ucap seorang wanita yang datang bersama anaknya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2012) malam.
Bagi yang tidak mau membeli payung pun tak perlu takut kebasahan. Karena banyak pula ojek payung yang berkeliaran. Sementara itu sejumlah penonton yang belum mendapatkan tiket dan masih berada di luar terpaksa merubuhkan beberapa banner untuk dijadikan payung darurat.
(Op);foto:songkick.com
0 Comments
