Bunga unik yang berbentuk hati atau 'love' ini sering disebut dengan nama Bleeding Heart (Dicentra spectabilis) atau dengan nama lain Venus' Car, Dutchman's Trousers atau bunga Lyre, ada juga yang menamakannya Bunga Hati. Bleeding Heart atau Bunga Hati ini pertama kali ditemukan tahun 1846 oleh Pak Robert Fotrune, seorang botanis dari Skotlandia, saat beliau berada di Cina.
Bunga ini tumbuh di wilayah Asia Timur, Jepang dan Siberia, tapi di negara lain mungkin juga bisa, asalkan berada di tempat yang teduh. Bunga berbentuk hati tanda cinta ini memang tidak kuat cuaca panas. Kalau pun ditanam di daerah bercuaca panas, tanahnya harus lembab. Sebaliknya, kalau di daerah di cuaca dingin, malah tahan ditimpa cahaya matahari. Bunga Hati ini tumbuh menggantung pada batang yang bisa menghasilkan 3 hingga 15 bunga. Ciri-ciri Bleeding Heart atau Bunga Hati ini adalah memiliki bentuk hati, kelopak luarnya merah muda dan dalamnya putih, tapi ada juga yang seluruhnya putih. Biasanya mekar di awal musim semi atau pertengahan musim panas. Ukurannya 2 hingga 5 cm.
Bunga Hati ini memiliki panjang 3-5 (1-2 inci) dan berbentuk hati, kelopak luarnya merah muda dan dalamnya putih, tapi ada juga yang seluruhnya putih. Daunnya campuran dengan daun kecil yang tumbuh berwarna hijau sekitar 3 kaki (0,9 meter). Akarnya memiliki buah hitam dengan biji hitam dengan garis oranye. Mereka bergantung secara horizontal pada batang yang bisa menghasilkan 3 hingga 15 bunga. Biasanya muncul pada bulan April atau Mei.
Kadang-kadang kutu daun, siput dan keong makan dari daun tumbuhan ini. Bahaya dari Bunga Hati (Bleeding Haert) ini adalah jika terkena oleh bunga ini bisa menyebabkan iritasi karena alkaloidnya yang mirip insoquinoline. Beberapa orang telah membudidayakan bunga ini. Beberapa di antaranya adalah Lamprocapnos spectabilis 'Alba' yang memiliki warna putih. Ada juga Lamprocapnos spectabilis 'Golden Heart' yang memiliki daun berwarna emas.
Konon, nama bleeding heart atau hati yang berdarah ini berasal dari sebuah dongeng. Dongeng tersebut bercerita tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang putri. Pangeran itu memberikan beberapa macam hadiah. Di antaranya, dua kelinci dan sepasang anting. Namun, sang putri menolaknya sehingga pangeran itu sedih sekali sampai menghunuskan pisau belati ke dadanya.
Bunga Hati ini memiliki panjang 3-5 (1-2 inci) dan berbentuk hati, kelopak luarnya merah muda dan dalamnya putih, tapi ada juga yang seluruhnya putih. Daunnya campuran dengan daun kecil yang tumbuh berwarna hijau sekitar 3 kaki (0,9 meter). Akarnya memiliki buah hitam dengan biji hitam dengan garis oranye. Mereka bergantung secara horizontal pada batang yang bisa menghasilkan 3 hingga 15 bunga. Biasanya muncul pada bulan April atau Mei.
Kadang-kadang kutu daun, siput dan keong makan dari daun tumbuhan ini. Bahaya dari Bunga Hati (Bleeding Haert) ini adalah jika terkena oleh bunga ini bisa menyebabkan iritasi karena alkaloidnya yang mirip insoquinoline. Beberapa orang telah membudidayakan bunga ini. Beberapa di antaranya adalah Lamprocapnos spectabilis 'Alba' yang memiliki warna putih. Ada juga Lamprocapnos spectabilis 'Golden Heart' yang memiliki daun berwarna emas.
Konon, nama bleeding heart atau hati yang berdarah ini berasal dari sebuah dongeng. Dongeng tersebut bercerita tentang seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang putri. Pangeran itu memberikan beberapa macam hadiah. Di antaranya, dua kelinci dan sepasang anting. Namun, sang putri menolaknya sehingga pangeran itu sedih sekali sampai menghunuskan pisau belati ke dadanya.
Hubungannya: jika posisi bunga ini dibalik dan kelopak-kelopak merah mudanya jika dilipat ke atas seolah-olah tampak seperti telinga kelinci. Lalu, jika kelopak putih dipisahkan dari kelopak merah, bisa berbentuk seperti anting. Kemudian, jika benang sari yang berada di tengah ditarik, maka seperti sebilah pisau yang menusuk hati. Wow! betapa unik dan indahnya bukan?
(Op);berbagai sumber