Sejak umur 11 tahun, perempuan cantik bernama Suzi Fox sudah terbiasa minum minuman keras. Kini, saat umurnya masih 23 tahun ia harus menanggung akibatnya. Seperti dilansir The Sun, Suzi kini menjadi buta dan mengalami kerusakan hati permanen.
"Aku sudah mulai minum minuman keras sejak masih umur 11 tahun. Sekarang aku menjadi buta sebelah dan memiliki kerusakan hati permanen.
Suzi juga ingin mengingatkan tentang dampak dari kebiasaan menenggak minuman keras kepada para peminum muda di Inggris. Saat dirinya masih remaja, satu krat bir dan beberapa liter vodka bisa dihabiskannya hanya dalam satu malam.
"Di sekolah, kebanyakan teman saya adalah anak laki-laki, tapi aku tidak berjuang untuk bersaing dengan mereka. Aku bisa dengan mudah menghabiskan satu krat bir - 24 kaleng - dan sebotol vodka dalam sehari. Dan dari hari ke hari kondisiku semakin hancur," ungkapnya.
Orang tua Suzi tak tinggal diam melihat kebiasaannya. Mereka sudah berusaha untuk menghentikan kebiasan buruk putrinya itu dengan memasukkannya ke panti-panti pengobatan ketergantungan minuman keras. Namun semua upaya gagal karena Suzi selalu mampu kabur dan mengulangi kebiasaan buruknya.
Karena keseringan minum, Suzi mengaku jadi kebal terhadap efek alkohol hingga ia sama sekali tak merasakan mabuk. "Saya menjadi kebal terhadap efek alkohol. Saya bisa minum dan minum dan merasa sangat berdampak kecil," katanya.
Hingga pada suatu hari, saat itu umurnya 18 tahun, Suzi harus dilarikan ke rumah sakit setelah mabuk berat dalam suatu pesta. Dari pemeriksaan di rumah sakit inilah, ibu satu anak ini mendapat berita buruk dari dokter yang memeriksanya. Bahwa dia mengalami kerusakan berat pada hatinya.
"Saya runtuh dan saya berteriak di lantai, rasa sakit di perut saya lebih buruk daripada melahirkan," ujarnya.
Namun peringatan dokter ternyata hanya bagai angin lalu, Suzi pun belum kapok dan terus melanjutkan kebiasaan buruknya. Hingga ketika ia berumur 19 tahun, dia terbangun dari tidur dan mendapatkan bahwa sebelah penglihatannya sudah tidak berfungsi alias buta.
"Saya hampir tidak bisa melihat. Yang saya lihat itu kabur. Aku sangat takut. Saya tidak memiliki petunjuk apa yang sedang terjadi. Ketika saya pergi ke dokter dia yakin itu karena minum," katanya.
Kerusakan hati yang menyerangnya juga diklaim dokter sebagai kerusakan hati permanen. "Saya biasa pergi ke rumah sakit sepanjang waktu karena minuman dan para dokter akan mengatakan bahwa alkohol telah merusak hati saya.Mereka mengklaim seharusnya aku sudah mati dengan semua alkohol yang saya minum dan kalau pun tidak mati, saya harus dioperasi," ujarnya.
Suzi terancam kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik dan hingga kemudian pada bulan November 2008, ia hamil buah cintanya dengan si pacar, Jake Bishop, 22 tahun, seorang pelayan. Suzi berhasil menjauhi minuman keras selama kehamilannya dan melahirkan Ruby. Ia berharap gadis kecilnya itu tidak mengikuti jalan destruktif yang sama seperti dirinya.
"Ini mimpi terburuk saya bahwa dia akan berubah seperti saya. Aku akan mengajarinya minum yang bertanggung jawab.Aku akan memberinya minum hanya untuk satu kali, tapi mudah-mudahan itu tidak akan sebelum dia 16 tahun," ujar Suzi yang kini tengah belajar bisnis di sebuah universitas.
(Op);sumber:inilah.com;foto:thesun.co.uk