Konser Lady Gaga di Jakarta, Indonesia pada tanggal 3 Juni 2012 dibatalkan. Padahal,
tiket konser Lady Gaga sudah
terjual sekitar 50 ribu tiket. Dengan berat hati Big Daddy, yang diwakili Michael Rusli selaku Presiden
Direktur dan juga pengacaranya, Minola Sebayang, mengumumkan pembatalan
konser Lady Gaga. Pihak promotor itu berjanji akan mengembalikan tiket 100
persen pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2012.
Lalu apa alasan sebenarnya yang membuat konser Lady Gaga gagal atau dibatalkan? Michael pun menjelaskan bahwa alasan utama pihak manajemen Lady Gaga itu membatalkan konser di Indonesia adalah karena alasan keamanan, bukan perizinan.
"Manajemen Lady Gaga khawatir akan adanya ancaman keamanan, jika konser
tetap dilaksanakan. Mereka tidak ingin ada pihak yang cedera, baik pihak
Lady Gaga maupun penontonnya," ucap Michael Rusli saat ditemui di
Senayan City, Jakarta, Minggu, 27 Mei 2012.
Soal perizinan, menurut Michael, sebenarnya tidak menjadi masalah.
Proses pengurusan izin konser Lady Gaga itu sendiri sudah mencapai 95 persen, hanya
tinggal satu atau dua dokumen lagi yang kurang. "Time limit-nya masih
dalam frame, jadi sebenarnya kita masih mampu. Tapi dalam prosesnya, manajemen mempertimbangkan masalah keamanan dan
memutuskan membatalkan konser," jelas Minola Sebayang. Perizinan yang
sedang mereka usahakan adalah izin keramaian.
Gagalnya konser Lady Gaga di Jakarta ini tentu saja menimbulkan kerugian
buat pihak promotor. Namun, saat disinggung berapa jumlah kerugiannya, pihak Big Daddy
tidak bersedia mengungkapnya. "Itu tidak bisa kami sampaikan," kata Michael.
Ketika disinggung adakah kemungkinan konser Lady Gaga di Indonesia ditunda, Michael menegaskan itu tidak
mungkin dilakukan. Termasuk memindahkan lokasi konser Lady Gaga dari Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta
yang diisukan akan pindah ke Batam atau Bali.
"Itu tidak mungkin, karena peralatannya saja sudah susah, Lady Gaga bawa perlengkapan sebanyak 70 kontainer," ungkapnya.
Diakui Michael, peristiwa ini akan menjadi pelajaran berharga bagi Big Daddy sebagai promotor konser artis-artis mancanegara.
Meski demikian, ditegaskan Michael, pihaknya tidak akan jera
mendatangkan artis-artis luar negeri ke Indonesia.
(Op)