Ayah kandung Julia Perez, Angkasa Jaya (AJ) ditangkap polisi pada hari Senin, tanggal 28 Mei 2012 di kawasan Cijantung, Jakarta Timur karena terlibat kasus narkoba. Ayah Jupe ditangkap dengan barang bukti narkoba berupa shabu dan alat hisap shabu yang ditemukan polisi di lokasi kejadian.
Penangkapan Angkasa Jaya ini dibenarkan oleh Direktur Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Polisi Arman Depari. "Barang buktinya shabu dan alat isab shabu, bekas dipakai, 0,70 gram dan
setelah kita periksa tes urin, mereka positif pemakai," ujarnya, Senin
(28/5/2012).
Julia Perez (Jupe) pun mengungkapkan kesedihannya atas penangkapan sang ayah, apalagi berdasarkan pemeriksaan diketahui ayah Jupe positif sebagai pemakai narkoba.
"Sad,.but I have to be strong.. He need me..I have to be there for him, even tat his never there for me, *praay*," tulis Julia Perez dalam akun Twitter-nya.
Semula berita sempat simpang siur. Ada yang bilang Julia Perez (Jupe) yang tertangkap basah polisi saat sedang memakai narkoba. Namun ternyata berita itu salah, dan yang tertangkap adalah ayah kandung Jupe. Pelantung lagu 'Belah Duren' ini rupanya baru mengetahui kabar penangkapan sang ayah dari pemberitaan media. Jupe tak mampu menahan tangisnya dan langsung terisak ketika mengetahui bahwa yang orang yang dimaksud adalah benar sang ayah.
"Pertama dengar saya dari media, dan saya tidak langsung percaya, saya coba cari kebenarannya dan ternyata benar. Papa saya berada di ruang Bareskrim,” ujar Jupe sambil menangis di Kantor Direktorat 4 Narkotika Mabes Polri.
Julia Perez mengaku tidak pernah menyangka kalau selama ini ayahnya, Angkasa Jaya, adalah seorang pengguna narkoba. Menurut Jupe, ayahnya itu sedang menderita penyakit liver parah dan hampir divonis meninggal oleh dokter.
"Saya kaget kenapa bisa papa saya memakai itu (narkoba). Setahu saya papa saya baru kemarin, divonis liver dan hampir meninggal. Itu yang saya tahu," ungkap Jupe.
Sedangkan dari pihak BNN, Kombes Pol Drs Siswandi mengungkapkan kalau Angkasa Jaya mengkonsumsi narkoba untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya. Namun Angkasa sendiri tidak mau konsultasi kepada dokter.
"Kalau saya lihat, dia ingin sembuh. Dengar cerita, kalau pakai itu nggak sakit. Jadi sembunyi-sembunyi pakai. Berhenti beberapa bulan lalu coba lagi. Berhenti lagi dan coba lagi. Sayangnya dia tidak konsultasi," terang Siswandi di tempat yang sama.
(Op)