Ada keunikan yang terjadi dalam acara Festival Al-Munawar yang digelar Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Al-Munawar Ternate dimana acaranya dimeriahkan dengan shalat Zuhur di bawah laut.
Acara ini bekerja sama dengan sejumlah organisasi Islam, TNI-AL, serta komunitas penyelam di Ternate. Ketua BKM Al-Munawar, H. Muksin Saleh di Ternate, Rabu, mengatakan, kegiatan shalat Zuhur di bawah laut tersebut rencananya dilaksanakan pada 5 Februari 2012 di perairan belakang Masjid Al-Munawar.
Shalat Zuhur yang rencananya akan dipimpin imam Dr Wahda tersebut adalah shalat Zuhur yang sebenarnya, untuk itu dilaksanakan tepat pada waktu shalat Zuhur dan kostum yang digunakan saat shalat yakni pakaian penyelam.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelum kegiatan shalat Zuhur di bawah laut tersebut, akan dilakukan kegiatan pembersihan laut serta penanaman terumbu karang yang membentuk huruf Al-Munawar dengan melibatkan anggota TNI AL serta komunitas penyelam di Ternate.
Kegiatan pembersihan laut dan penanaman terumbu karang yang dipusatkan di perairan belakang Masjid Al-Munawar tersebut, akan diikuti pula sejumlah wisatawan dari Amerika Serikat yang kebetulan sedang berkunjung di Ternate.
"Semua kegiatan tersebut kita akan dokumentasikan dan akan disimpan sebagai dokumen sejarah dari Masjid Al-Munawar. Saya rasa kegiatan seperti ini belum pernah dilakukan oleh BKM masjid di daerah lainnya di Indonesia," kata H. Muksin Saleh.
Festival Al-Munawar yang digelar dari tanggal 28 Januari - 8 Februari 2012 tersebut, merupakan yang pertama kali digelar BKM Al-Munawar dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2012.
Ia juga mengatakan, festival tersebut dimeriahkan pula dengan berbagai kegiatan lainnya yang bersifat islami seperti lomba samra, asrakal, pemilihan dai cilik, lomba azan dan manasik haji bagi taman kanak-kanak, yang dipusatkan di halaman Masjid Al-Munawar.
Selain itu dimeriahkan pula dengan ekspo produk syariah sebagai salah satu upaya mendorong berkembangnya usaha syariah di daerah ini. Ekspo ini di ikuti puluhan peserta dan sejak dibuka 28 Januari banyak dipadati pengunjung.
Sebelumnya Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman saat membuka festival tersebut mengatakan, festival itu akan diupayakan masuk dalam agenda kegiatan tahunan di Ternate sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan wisata relegius di Ternate.
(L002/Z002);Editor: B Kunto Wibisono;foto:Tempo
Shalat Zuhur yang rencananya akan dipimpin imam Dr Wahda tersebut adalah shalat Zuhur yang sebenarnya, untuk itu dilaksanakan tepat pada waktu shalat Zuhur dan kostum yang digunakan saat shalat yakni pakaian penyelam.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelum kegiatan shalat Zuhur di bawah laut tersebut, akan dilakukan kegiatan pembersihan laut serta penanaman terumbu karang yang membentuk huruf Al-Munawar dengan melibatkan anggota TNI AL serta komunitas penyelam di Ternate.
Kegiatan pembersihan laut dan penanaman terumbu karang yang dipusatkan di perairan belakang Masjid Al-Munawar tersebut, akan diikuti pula sejumlah wisatawan dari Amerika Serikat yang kebetulan sedang berkunjung di Ternate.
"Semua kegiatan tersebut kita akan dokumentasikan dan akan disimpan sebagai dokumen sejarah dari Masjid Al-Munawar. Saya rasa kegiatan seperti ini belum pernah dilakukan oleh BKM masjid di daerah lainnya di Indonesia," kata H. Muksin Saleh.
Festival Al-Munawar yang digelar dari tanggal 28 Januari - 8 Februari 2012 tersebut, merupakan yang pertama kali digelar BKM Al-Munawar dalam rangka memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2012.
Ia juga mengatakan, festival tersebut dimeriahkan pula dengan berbagai kegiatan lainnya yang bersifat islami seperti lomba samra, asrakal, pemilihan dai cilik, lomba azan dan manasik haji bagi taman kanak-kanak, yang dipusatkan di halaman Masjid Al-Munawar.
Selain itu dimeriahkan pula dengan ekspo produk syariah sebagai salah satu upaya mendorong berkembangnya usaha syariah di daerah ini. Ekspo ini di ikuti puluhan peserta dan sejak dibuka 28 Januari banyak dipadati pengunjung.
Sebelumnya Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman saat membuka festival tersebut mengatakan, festival itu akan diupayakan masuk dalam agenda kegiatan tahunan di Ternate sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan wisata relegius di Ternate.
(L002/Z002);Editor: B Kunto Wibisono;foto:Tempo