Artis muda Arumi Bachsin mencoba memerankan karakter berbeda dengan membintangi film horor berjudul 'Kafan Sundel Bolong (KSB)' yang sebentar lagi akan beredar di bioskop, yakni mulai tanggal 26 Januari 2012. Namun sayang, film yang didedikasikan untuk mengenang almarhumah Suzanna ini tak mendapat respon bagus dari sang suami, Clift Sangra.
Menurut Clift, sosok Arumi Bachsin belum pantas memerankan hantu sundel bolong, seperti yang diperankan Suzanna. Menurutnya, selain karena faktor usia yang terlalu muda, Arumi juga dinilainya belum banyak pengalaman bermain film horor.
"Kalau Arumi jadi sundel bolong, saya bilang kurang tepat. Dia masih terlalu muda, aktingnya belum maksimal, di film belum banyak (main film horor). Jadi saya rasa belum tepat," kata Clift, saat dihubungi pada Minggu (22/1/2012).
Selain itu, Clift menambahkan, jika ingin menjadi titisannya Suzanna, antara lain dalam kehidupannya sehari-hari juga harus menjadi sosok yang mistik dan misterius.
"Misalkan seperti Ki Joko Bodo terlihat sudah seram. Sosok itulah yang pantas memerankan. Jadi maaf saja mungkin Arumi main film drama cocok," ujarnya.
Menurutnya, siapapun artis atau produser film yang menggunakan tokoh titisan Suzanna untuk mencari keuntungan, ia tak mempermasalahkannya selama itu digunakan untuk tujuan yang positif.
"Ibu Suzanna dulu bilang, selama namanya beliau dipake untuk memberi rezeki untuk orang lain, beliau tidak keberatan. Asalkan tidak negatif," jelas Clift.
(Opung)
"Kalau Arumi jadi sundel bolong, saya bilang kurang tepat. Dia masih terlalu muda, aktingnya belum maksimal, di film belum banyak (main film horor). Jadi saya rasa belum tepat," kata Clift, saat dihubungi pada Minggu (22/1/2012).
Selain itu, Clift menambahkan, jika ingin menjadi titisannya Suzanna, antara lain dalam kehidupannya sehari-hari juga harus menjadi sosok yang mistik dan misterius.
"Misalkan seperti Ki Joko Bodo terlihat sudah seram. Sosok itulah yang pantas memerankan. Jadi maaf saja mungkin Arumi main film drama cocok," ujarnya.
Menurutnya, siapapun artis atau produser film yang menggunakan tokoh titisan Suzanna untuk mencari keuntungan, ia tak mempermasalahkannya selama itu digunakan untuk tujuan yang positif.
"Ibu Suzanna dulu bilang, selama namanya beliau dipake untuk memberi rezeki untuk orang lain, beliau tidak keberatan. Asalkan tidak negatif," jelas Clift.
(Opung)