Belum hilang dari ingatan kita tentang kejadian perampokan dan perkosaan di dalam mobil angkot M-24 jurusan Slipi-Kebon Jeruk-Srengseng, yang menimpa mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Livia Lavita Sulistiyo. Kini kejadian serupa terulang lagi terhadap seorang karyawati muda berinisial RSR (27 tahun) yang dirampok dan diperkosa secara bergilir di dalam mobil. Hanya bedanya, RSR masih dibiarkan hidup oleh para pelaku.
Kejadian naas tersebut terjadi ketika RSR hendak pulang ke rumahnya yang terletak di Pondok Gede, Bekasi, pada Kamis (1/9/2011). Korban awalnya menumpang Kopaja P19 dari Sudirman. Kemudian ia turun di Cilandak, Jakarta Selatan, sekitar pukul 24.00 WIB.
Setelah turun Kopaja dengan maksud untuk berganti angkutan yang akan membawanya ke Pasar Rebo, Jakarta Timur, tiba-tiba pelaku yang terdiri dari empat orang, dengan membawa angkutan kota jurusan Ciputan-Pondok Labu nomor D02 menawarkan korban untuk segera diantarkan ke tempat tujuannya.
"Saat itu ada empat pelaku, satu orang sopir dan tiga lainnya berada di belakang," kata Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol HM Sungkono, saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2011).
Seakan mendapatkan bantuan, RSR pun langsung percaya untuk menumpang angkot pelaku. Tiba-tiba saat dalam perjalanan, para pelaku yang terdiri dari empat orang laki-laki yang diketahui bernama Yogi, Sebastian, Andri, dan Aris malah memperkosa korban dalam keaadan mobil berjalan.
"Korban dibawa-bawa muter-muter di Jalan TB Simatupang-Cilandak dengan mengeraskan bunyi musik dan mematikan lampu dalam kendaraan. Saat itulah korban diperkosa bergantian," jelas Sungkono.
Pada saat diperkosa korban tidak berdaya apa-apa, dibawah ancaman korban hanya bisa pasrah para pelaku menggilirnya dalam keadaan tangan terikat dan mulut disekap. "Pelaku pun mengancam, kalau korban berteriak maka akan membunuhnya," imbuh Sungkono.
Setelah puas melampiaskan nafsu birahinya, kemudian para pelaku menyuruhnya kembali untuk memakai pakaiannya dan tiga handphonenya pun diambil pelaku. Kemudian menurunkan korban di Sekitar Komplek Marinir deekat Pemancingan sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian korban pun melaporkan kejadian yang menimpanya kepada polisi.
Dua minggu kemudian pelaku baru bisa diketahui keberadaannya, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (12/9/2011) korban yang baru pulang kerja, tiba-tiba melihat pelaku sedang menyetir angkotnya di Cilandak. "Kemudian korban melaporkan kepada Polantas untuk menangkap pelaku," ucapnya.
Yogi pun langsung ditangkap beserta barang buktinya, angkot yang digunakan untuk memperkosa RSR. "Tiga pelakunya masih kita kejar dan kasusnya masih dikembangkan penyidik reskrim," ungkapnya.
Penulis: Adi Suhendi;Editor: Johnson Simanjuntak, Opung
Setelah turun Kopaja dengan maksud untuk berganti angkutan yang akan membawanya ke Pasar Rebo, Jakarta Timur, tiba-tiba pelaku yang terdiri dari empat orang, dengan membawa angkutan kota jurusan Ciputan-Pondok Labu nomor D02 menawarkan korban untuk segera diantarkan ke tempat tujuannya.
"Saat itu ada empat pelaku, satu orang sopir dan tiga lainnya berada di belakang," kata Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol HM Sungkono, saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2011).
Seakan mendapatkan bantuan, RSR pun langsung percaya untuk menumpang angkot pelaku. Tiba-tiba saat dalam perjalanan, para pelaku yang terdiri dari empat orang laki-laki yang diketahui bernama Yogi, Sebastian, Andri, dan Aris malah memperkosa korban dalam keaadan mobil berjalan.
"Korban dibawa-bawa muter-muter di Jalan TB Simatupang-Cilandak dengan mengeraskan bunyi musik dan mematikan lampu dalam kendaraan. Saat itulah korban diperkosa bergantian," jelas Sungkono.
Pada saat diperkosa korban tidak berdaya apa-apa, dibawah ancaman korban hanya bisa pasrah para pelaku menggilirnya dalam keadaan tangan terikat dan mulut disekap. "Pelaku pun mengancam, kalau korban berteriak maka akan membunuhnya," imbuh Sungkono.
Setelah puas melampiaskan nafsu birahinya, kemudian para pelaku menyuruhnya kembali untuk memakai pakaiannya dan tiga handphonenya pun diambil pelaku. Kemudian menurunkan korban di Sekitar Komplek Marinir deekat Pemancingan sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian korban pun melaporkan kejadian yang menimpanya kepada polisi.
Dua minggu kemudian pelaku baru bisa diketahui keberadaannya, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (12/9/2011) korban yang baru pulang kerja, tiba-tiba melihat pelaku sedang menyetir angkotnya di Cilandak. "Kemudian korban melaporkan kepada Polantas untuk menangkap pelaku," ucapnya.
Yogi pun langsung ditangkap beserta barang buktinya, angkot yang digunakan untuk memperkosa RSR. "Tiga pelakunya masih kita kejar dan kasusnya masih dikembangkan penyidik reskrim," ungkapnya.
Penulis: Adi Suhendi;Editor: Johnson Simanjuntak, Opung