Sejak menjadi juri dalam ajang kontes memasak Master Chef Indonesia yang tayang di RCTI, nama Master Chef Juna semakin melambung. Gayanya yang cool dengan ciri khas omongannya yang ketus dan galak, justru membuat orang semakin penasaran dengan sosoknya. Kini pemilik nama lengkap Junior Rorympandey itu telah memiliki banyak penggemar, terutama kaum hawa.
Ketika disinggung soal rencana pernikahannya dengan sang kekasih, Aline Andita, chef yang digandrungi karena ketampanan dan bentuk tubuhnya yang atletis ini menjawabnya dengan cuek dan ketus. "Gue bodo amat orang mau gosipin apa. Cuekin saja orang mau ngomong apa. Gue sih cuma bisa ketawa saja," ujar Juna yang ditemui di restoran Jack Rabbit, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/7/2011). "Gue dibilang jalan berdua masuk toko cincin lah. Kapan gue jalan ke mal? Kapan gue masuk ke toko cincin? Seumur-umur gue mana pernah masuk ke toko emas," tambahnya setengah sewot.
Bicara soal tubuh atletis, demi menjaga penampilannya, Master Chef Juna yang memiliki beberapa tato di tubuhnya ini rajin melakukan fitness. "Sebenarnya saya sering olahraga, namun karena sibuk jadi terabaikan. Tapi saya suka nge-gym dan sering lari treadmil," ujarnya.
Menurutnya, olahraga penting untuk menjaga stamina tubuh. Bila jadwal acara tidak padat, Juna berolahraga seminggu tiga kali. Dan biasanya dia melakukan pagi hari sebelum beraktivitas. "Biasanya saya olahraga seminggu tiga kali, namun sayangnya karena sekarang sibuk banget jadi enggak sempat. Kalau sudah gerak dan berkeringat saya senang," akunya.
Walau penampilannya kini terlihat keren dan menggoda, namun siapa sangka Juna di masa kecil sering bermain di got (selokan). "Saya kecilnya main di got, malah berenang di Kalimalang karena saya tumbuh di sana," tuturnya. Juna memang menghabiskan masa kecilnya di pinggiran Jakarta. Ia mengaku berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Di balik kesuksesan yang diraihnya saat ini, banyak masa-masa berat yang sudah dilaluinya. "Saya awali semua dari nol. Saya kira memang harus seperti itu, saya mulai semua dari bawah," urainya.
Berkat kegigihannya, Juna berhasil menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan menjadi chef profesional seperti saat ini. Untuk itu, ia selalu mendidik keras karyawannya agar bermental kuat seperti dirinya. "Setidaknya kalau mereka keluar dari tempat saya (pindah ke restoran lain) mereka punya ilmu yang bisa dibanggakan," tekan Juna.
(Opung)
Bicara soal tubuh atletis, demi menjaga penampilannya, Master Chef Juna yang memiliki beberapa tato di tubuhnya ini rajin melakukan fitness. "Sebenarnya saya sering olahraga, namun karena sibuk jadi terabaikan. Tapi saya suka nge-gym dan sering lari treadmil," ujarnya.
Menurutnya, olahraga penting untuk menjaga stamina tubuh. Bila jadwal acara tidak padat, Juna berolahraga seminggu tiga kali. Dan biasanya dia melakukan pagi hari sebelum beraktivitas. "Biasanya saya olahraga seminggu tiga kali, namun sayangnya karena sekarang sibuk banget jadi enggak sempat. Kalau sudah gerak dan berkeringat saya senang," akunya.
Walau penampilannya kini terlihat keren dan menggoda, namun siapa sangka Juna di masa kecil sering bermain di got (selokan). "Saya kecilnya main di got, malah berenang di Kalimalang karena saya tumbuh di sana," tuturnya. Juna memang menghabiskan masa kecilnya di pinggiran Jakarta. Ia mengaku berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Di balik kesuksesan yang diraihnya saat ini, banyak masa-masa berat yang sudah dilaluinya. "Saya awali semua dari nol. Saya kira memang harus seperti itu, saya mulai semua dari bawah," urainya.
Berkat kegigihannya, Juna berhasil menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan menjadi chef profesional seperti saat ini. Untuk itu, ia selalu mendidik keras karyawannya agar bermental kuat seperti dirinya. "Setidaknya kalau mereka keluar dari tempat saya (pindah ke restoran lain) mereka punya ilmu yang bisa dibanggakan," tekan Juna.
(Opung)