Seorang suami harus menanggung malu dan kecewa lantaran ditipu mentah-mentah oleh istrinya yang ternyata seorang laki-laki!. Dua bulan berkenalan dan berpacaran ternyata belum cukup bagi Muhammad Umar (32 tahun) untuk mengenal lebih dalam seorang perempuan bernama Friska Anatasya Oktaviany, kekasihnya. Setelah enam bulan pernikahannya, Umar baru menyadari bahwa istrinya yang cantik itu ternyata seorang pria yang bernama asli Rahmat Sulistyo (20 tahun). Foto di samping adalah foto Friska Anatasya Oktaviany alias Rahmat Sulistyo saat berkerudung.
Kenyataan pahit ini juga yang akhirnya mendorong Umar untuk melaporkan istrinya itu ke kepolisian karena menipu dirinya dengan menyembunyikan identitas yang sebenarnya. "Umar melaporkan kasus ini didampingi warga pada tanggal 30 Maret 2011. Friska ditangkap tanggal 31 Maret. Umar merasa ditipu oleh Friska," kata Kepala Kepolisian Sektor Jatiasih Ajun Komisaris Darmawan Karosekali, Jumat (1/4/2011).
Berikut ini adalah foto-foto Friska Anatasya Oktaviany alias Rahmat Sulistyo saat tak mengenakan jilbab atau berkerudung :
Awal Berkenalan lewat Facebook
Umar pertama mengenal Friska melalui situs jejaring sosial Facebook. Dalam situs itu Friska memakai akun dengan nama Anatasya Oktaviany dan mengaku bekerja sebagai seorang pramugari. Umar tidak menyangka bahwa Friska yang berkerudung itu sebenarnya adalah seorang lelaki. Apalagi, Friska juga ternyata sudah memalsukan identitasnya pada sejumlah dokumen yang dimilikinya, seperti pada akta kelahiran, kartu tanda penduduk, dan kartu keluarga.
Saat berpacaran dengan Friska yang sering dipanggil Riska ini pada sekitar bulan Agustus-September 2010, Umar juga belum menyadari itu karena Friska berpakaian dan bertingkah laku layaknya seorang perempuan. Di sisi lain, Friska juga menilai Umar sebagai sosok pemberi kedamaian yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dari orangtua dan sanak keluarga.
Karena Umar sangat mencintai Friska, hubungan keduanya pun meningkat hingga ke jenjang pernikahan. Umar dan Friska Anatasya Oktaviany menikah di Kantor Urusan Agama Jatiasih pada tanggal 19 September 2010.
Pada awal pernikahannya, Umar tidak merasa janggal dengan kebiasaan istrinya yang tidur selalu memakai kerudung. Tapi kejanggalan baru mulai dirasakan Umar ketika istrinya yang ternyata laki-laki ini selalu menolak jika ia ingin menyetubuhinya. Kejanggalan semakin dirasakan Umar karena selama berhubungan intim sebagai suami-istri, Friska selalu meminta melakukannya di kamar gelap gulita dan juga selalu minta disodomi.
Para tetangga juga curiga dengan bentuk fisik dan kelakuan Friska yang terkadang berkata dengan nada agak kasar seperti bukan sosok perempuan. Berbagai kejanggalan itulah yang kemudian mendorong Umar meminta Friska untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang perempuan. Friska pun dibawa ke sebuah klinik di Kelurahan Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, untuk membuktikan jati dirinya.
Namun, Friska mampu mengelabui kembali identitasnya dengan memalsukan keterangan dari klinik seolah-olah dirinya benar-benar dinyatakan sebagai perempuan. Sayangnya, ada warga yang masih belum puas dengan hasil pemeriksaan tersebut sehingga mendatangi klinik itu lagi dan akhirnya mendapat kepastian bahwa keterangan yang dibawa Friska ternyata palsu.
Hal itulah yang semakin kuat mendorong warga dan Umar memaksa Friska membuktikan jati dirinya dengan memeriksa alat kelamin. Saat itu Friska pun akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah seorang lelaki. Friska mengaku, hal ini dilakukan untuk mengobati perasaannya yang hancur. "Keluarga saya hancur. Saya mencari kedamaian," kata Friska alias Rahmat di hadapan penyidik Polsek Jatiasih..
Akibat perbuatannya itu, kini Friska pun ditangkap dan ditahan sebagai tersangka pemalsuan identitas dan pemalsuan dokumen. "Tindakan tersangka bisa diancam hukuman tujuh tahun penjara," kata Kepala Polsek Ajun Komisaris Darmawan. Untuk menelusuri motivasi sesungguhnya, jasa psikolog atau psikiater pun akan digunakan. Friska merasa kedamaian itu bisa dia peroleh dari pernikahannya dengan Umar. Namun, pernikahan itu pula yang akhirnya memyingkap identitas dirinya yang sesungguhnya.
editor:Opung;sumber:kompas cetak/Ambrosius Harto Manumoyoso;foto:facebook
Berikut ini adalah foto-foto Friska Anatasya Oktaviany alias Rahmat Sulistyo saat tak mengenakan jilbab atau berkerudung :
Awal Berkenalan lewat Facebook
Umar pertama mengenal Friska melalui situs jejaring sosial Facebook. Dalam situs itu Friska memakai akun dengan nama Anatasya Oktaviany dan mengaku bekerja sebagai seorang pramugari. Umar tidak menyangka bahwa Friska yang berkerudung itu sebenarnya adalah seorang lelaki. Apalagi, Friska juga ternyata sudah memalsukan identitasnya pada sejumlah dokumen yang dimilikinya, seperti pada akta kelahiran, kartu tanda penduduk, dan kartu keluarga.
Saat berpacaran dengan Friska yang sering dipanggil Riska ini pada sekitar bulan Agustus-September 2010, Umar juga belum menyadari itu karena Friska berpakaian dan bertingkah laku layaknya seorang perempuan. Di sisi lain, Friska juga menilai Umar sebagai sosok pemberi kedamaian yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dari orangtua dan sanak keluarga.
Karena Umar sangat mencintai Friska, hubungan keduanya pun meningkat hingga ke jenjang pernikahan. Umar dan Friska Anatasya Oktaviany menikah di Kantor Urusan Agama Jatiasih pada tanggal 19 September 2010.
Pada awal pernikahannya, Umar tidak merasa janggal dengan kebiasaan istrinya yang tidur selalu memakai kerudung. Tapi kejanggalan baru mulai dirasakan Umar ketika istrinya yang ternyata laki-laki ini selalu menolak jika ia ingin menyetubuhinya. Kejanggalan semakin dirasakan Umar karena selama berhubungan intim sebagai suami-istri, Friska selalu meminta melakukannya di kamar gelap gulita dan juga selalu minta disodomi.
Para tetangga juga curiga dengan bentuk fisik dan kelakuan Friska yang terkadang berkata dengan nada agak kasar seperti bukan sosok perempuan. Berbagai kejanggalan itulah yang kemudian mendorong Umar meminta Friska untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang perempuan. Friska pun dibawa ke sebuah klinik di Kelurahan Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, untuk membuktikan jati dirinya.
Namun, Friska mampu mengelabui kembali identitasnya dengan memalsukan keterangan dari klinik seolah-olah dirinya benar-benar dinyatakan sebagai perempuan. Sayangnya, ada warga yang masih belum puas dengan hasil pemeriksaan tersebut sehingga mendatangi klinik itu lagi dan akhirnya mendapat kepastian bahwa keterangan yang dibawa Friska ternyata palsu.
Hal itulah yang semakin kuat mendorong warga dan Umar memaksa Friska membuktikan jati dirinya dengan memeriksa alat kelamin. Saat itu Friska pun akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah seorang lelaki. Friska mengaku, hal ini dilakukan untuk mengobati perasaannya yang hancur. "Keluarga saya hancur. Saya mencari kedamaian," kata Friska alias Rahmat di hadapan penyidik Polsek Jatiasih..
Akibat perbuatannya itu, kini Friska pun ditangkap dan ditahan sebagai tersangka pemalsuan identitas dan pemalsuan dokumen. "Tindakan tersangka bisa diancam hukuman tujuh tahun penjara," kata Kepala Polsek Ajun Komisaris Darmawan. Untuk menelusuri motivasi sesungguhnya, jasa psikolog atau psikiater pun akan digunakan. Friska merasa kedamaian itu bisa dia peroleh dari pernikahannya dengan Umar. Namun, pernikahan itu pula yang akhirnya memyingkap identitas dirinya yang sesungguhnya.
editor:Opung;sumber:kompas cetak/Ambrosius Harto Manumoyoso;foto:facebook