Pernah mendengar mobil dengan komponen berbahan dasar buah-buahan? Mungkin ini adalah satu hal yang unik untuk disimak. Istilah 'Eco Car' dibenak para industri otomotif dunia saat ini adalah mobil yang ramah lingkungan dengan emisi gas buang yang sangat rendah. Bahkan sampai ke titik nol dengan mengandalkan motor listrik. Tapi, Brasil punya definisi lain dalam memandang kendaraan "hijau".
Hal ini diperlihatkan oleh Alcides Leao melalui karyanya berupa mobil dengan bodi menyerupai buah pisang seperti dikutip dari CarAdvice. Dari sisi keselamatan, jelas tak memenuhi syarat. Namun, misinya yang disampaikannya bahwa buah-buahan bisa dijadikan bahan pada kendaraan.
Dalam penelitiannya mengenai eco car, dikatakannya, bahwa mobil ramah lingkungan tak cuma disorot dari sisi mesin, tapi juga menyangkut bahan-bahan plastik pada mobil yang bisa diganti dengan buah-buahan sebagai bahan dasarnya. Karena buah-buahan, kata Leao mengandung serat nano-selulosa yang kualitasnya lebih kuat dari plastik.
Keuntungan memakai buah pisang dibanding dengan bahan plastik biasa, dari hasil studinya memprediksi bahwa resistensi yang lebih besar dari kerusakan, baik karena panas, bensin, air, atau oksigen. Tak cuma itu, bobotnya pun lebih ringan, kekuatannya tiga sampai empat kali dan sangat eco-friendly.
Universitas Warwick di Inggris pun sudah mencoba menggunakan bahan buah-buah yang dipraktikkan pada mobil balap F3. Di antaranya, bahan bakarnya menggunakan nabati, setir dengan bahan dasar wortel dan bodinya dari kentang. "Untuk murni sebagai mobil hijau, fokus kita hanya menggantikan plastik," ungkap Leo. Tapi, di masa mendatang, lanjutnya, mungkin kami akan menukar bagian-bagian baja atau aluminium dengan nano-selulosa. Sayangnya, Leo tidak membeberkan, berapa banyak pisang yang dihabiskan untuk membuat dasbor.
editor:Bastian
Dalam penelitiannya mengenai eco car, dikatakannya, bahwa mobil ramah lingkungan tak cuma disorot dari sisi mesin, tapi juga menyangkut bahan-bahan plastik pada mobil yang bisa diganti dengan buah-buahan sebagai bahan dasarnya. Karena buah-buahan, kata Leao mengandung serat nano-selulosa yang kualitasnya lebih kuat dari plastik.
Keuntungan memakai buah pisang dibanding dengan bahan plastik biasa, dari hasil studinya memprediksi bahwa resistensi yang lebih besar dari kerusakan, baik karena panas, bensin, air, atau oksigen. Tak cuma itu, bobotnya pun lebih ringan, kekuatannya tiga sampai empat kali dan sangat eco-friendly.
Universitas Warwick di Inggris pun sudah mencoba menggunakan bahan buah-buah yang dipraktikkan pada mobil balap F3. Di antaranya, bahan bakarnya menggunakan nabati, setir dengan bahan dasar wortel dan bodinya dari kentang. "Untuk murni sebagai mobil hijau, fokus kita hanya menggantikan plastik," ungkap Leo. Tapi, di masa mendatang, lanjutnya, mungkin kami akan menukar bagian-bagian baja atau aluminium dengan nano-selulosa. Sayangnya, Leo tidak membeberkan, berapa banyak pisang yang dihabiskan untuk membuat dasbor.
editor:Bastian