Pasangan Pasha 'Ungu' dan Adelia Wilhelmina akhirnya resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri. Hari ini, Minggu tanggal 27 Maret 2011, Pasha dan Adelia melaksanakan akad nikah di Graha Batununggal Indah, Jalan Batununggal Indah IX No. 2, Buah Batu Bandung, Jawa Barat.
Prosesi pernikahan Pasha dan Adelia Wilhelmina dimulai dari pukul 08.30-09.30 WIB. Pasha datang mengendarai sedan Jaguar silver D 88 GF disambut dengan tradisi rebana musliman dan untaian salawat. Sebelumnya pukul 08.00 WIB, Adelia datang mendendarai sedan toyota hitam D 383 DI. Kedua mempelai terlihat serasi mengenakan busana serba putih rancangan desainer Ferry Sunarto.
Pasha didampingi oleh ayah dan ibunya, serta pemimpin penyerahan mempelai pria, anggota DPR RI Komisi IV Murad Natsir. "Kami ke sini mohon izin penuhi hajat yang telah kita sepakati bersama," ujar Murad dalam prosesi serah terima mempelai pria kepada mempelai wanita, Minggu (27/3/2011).
Perwakilan dari mempelai wanita, Sujati Rakhmat menyambut prosesi serah terima tersebut. Sujati, yang mewakili orangtua Adelia, Yance Ferry dan Yulia Rahmah menyatakan pihaknya menerima Pasha 'Ungu' dengan senang hati. Setelah itu, ibunda Adelia mengalungkan kalung bunga kepada Pasha. Lalu rombongan pengantin memasuki gedung untuk melakukan prosesi pernikahan.
Selama prosesi akad nikah, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso didaulat menjadi saksi kedua mempelai. Saat itu, suara Pasha pun terdengar lantang dan lancar membacakan ijab kabul. "Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Wilhelmina dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Pasha.
Mas kawin yang diserahkan Pasha buat Adelia adalah berupa seperangkat alat shalat, emas 27 gram, dan uang sebesar 99 euro.
Untuk dekorasi, terlihat bagian depan gedung dihiasi warna ungu. Bagian depan ini sudah padat dipenuhi undangan dan fans Ungu. Tampak ratusan undangan memadati mulut pintu gedung pernikahan di Graha Batununggal Indah, Jalan Batununggal Indah IX No. 2 Buah Batu Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, beberapa pengunjung sempat bersitegang dengan panitia pernikahan. Seorang keluarga yang mengakui sudah datang jauh dari Sulawesi tampak marah, karena sudah terlalu lama berdiri di mulut pintu. "Kita keluarga datang dari Sulawesi," teriak seorang bapak berkacamata yang enggak disebut namanya.
Beberapa panitia tampak kewalahan. Mendengar teriakan itu, seorang panitia yang lebih berpengalaman menengahi. "Kita akan persilahkan keluarga masuk pukul 11.00," kata seorang panitia dengan suara lantang. Ketegangan juga terjadi antara wartawan peliput pernikahan dan panitia. Akibatnya, beberapa wartawan balik kanan, tidak terkecuali wartawan yang membawa surat undangan.
Menurut panitia, wartawan peliput yang boleh masuk gedung hanya yang membawa undangan dan dari media televisi. Sedangkan wartawan online dan cetak tidak boleh masuk. "Hanya wartawan undangan yang boleh masuk meliput," tandas seorang panitia.
(tty);editor:Opung;foto:Iman Herdiana
Pasha didampingi oleh ayah dan ibunya, serta pemimpin penyerahan mempelai pria, anggota DPR RI Komisi IV Murad Natsir. "Kami ke sini mohon izin penuhi hajat yang telah kita sepakati bersama," ujar Murad dalam prosesi serah terima mempelai pria kepada mempelai wanita, Minggu (27/3/2011).
Perwakilan dari mempelai wanita, Sujati Rakhmat menyambut prosesi serah terima tersebut. Sujati, yang mewakili orangtua Adelia, Yance Ferry dan Yulia Rahmah menyatakan pihaknya menerima Pasha 'Ungu' dengan senang hati. Setelah itu, ibunda Adelia mengalungkan kalung bunga kepada Pasha. Lalu rombongan pengantin memasuki gedung untuk melakukan prosesi pernikahan.
Selama prosesi akad nikah, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso didaulat menjadi saksi kedua mempelai. Saat itu, suara Pasha pun terdengar lantang dan lancar membacakan ijab kabul. "Saya terima nikah dan kawinnya Adelia Wilhelmina dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Pasha.
Mas kawin yang diserahkan Pasha buat Adelia adalah berupa seperangkat alat shalat, emas 27 gram, dan uang sebesar 99 euro.
Untuk dekorasi, terlihat bagian depan gedung dihiasi warna ungu. Bagian depan ini sudah padat dipenuhi undangan dan fans Ungu. Tampak ratusan undangan memadati mulut pintu gedung pernikahan di Graha Batununggal Indah, Jalan Batununggal Indah IX No. 2 Buah Batu Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, beberapa pengunjung sempat bersitegang dengan panitia pernikahan. Seorang keluarga yang mengakui sudah datang jauh dari Sulawesi tampak marah, karena sudah terlalu lama berdiri di mulut pintu. "Kita keluarga datang dari Sulawesi," teriak seorang bapak berkacamata yang enggak disebut namanya.
Beberapa panitia tampak kewalahan. Mendengar teriakan itu, seorang panitia yang lebih berpengalaman menengahi. "Kita akan persilahkan keluarga masuk pukul 11.00," kata seorang panitia dengan suara lantang. Ketegangan juga terjadi antara wartawan peliput pernikahan dan panitia. Akibatnya, beberapa wartawan balik kanan, tidak terkecuali wartawan yang membawa surat undangan.
Menurut panitia, wartawan peliput yang boleh masuk gedung hanya yang membawa undangan dan dari media televisi. Sedangkan wartawan online dan cetak tidak boleh masuk. "Hanya wartawan undangan yang boleh masuk meliput," tandas seorang panitia.
(tty);editor:Opung;foto:Iman Herdiana