Kekecewaan mewarnai pertandingan final leg pertama Piala AFF 2010 antara timnas Indonesia melawan Malaysia, hari ini, Minggu tanggal 26 Desember 2010. Dengan hasil akhir 3-0 untuk tuan rumah Malaysia, suporter Indonesia pun kecewa. Berawal dari insiden sinar laser yang terus diarahkan sejak babak pertama ke arah penjaga gawang timnas Indonesia Markus Horison. Sepertinya hal ini menjadi salah satu penyebab timnas 'Garuda' Indonesia kehilangan konsentrasi dan momentum untuk meraih kemenangan di babak kedua setelah hasil seri di babak pertama.Tindakan suporter Malaysia yang terus menyorotkan sinar laser ke muka penjaga gawang Indonesia, Markus Harison, mendapat kecaman dari banyak pihak. Para pengguna Twitter di Indonesia menyebut hal tersebut sebagai kecurangan. Bahkan, saking banyaknya yang menulis tweet, kata "curang" sampai masuk ke trending topics dunia. Hashtag #malaysiacheatlaser pun masuk trending topics dunia.
Suporter Malaysia memang jelas terlihat tak sportif di pertandingan final ini. Sejak babak awal, laser berwarna hijau terus diarahkan ke muka kiper Markus Harison untuk mengganggu pandangan. Saat sepak pojok untuk Malaysia dilakukan pada menit kesembilan, Markus langsung memprotes dan wasit sempat menunda sepak pojok sementara waktu.
Insiden tersebut kembali terjadi pada babak kedua. Saat Malaysia mendapat tendangan bebas ke gawang Indonesia pada awal babak kedua, wasit sampai menghentikan pertandingan pada menit ke-54 setelah diprotes pelatih timnas Indonesia. Pemain Indonesia pun sempat walkout.
Sebenarnya, sebelum ada insiden laser, timnas Indonesia bermain penuh disiplin. "Tim Merah Putih" bahkan mampu mencetak gol lebih dulu lewat sontekan Cristian Gonzales saat babak kedua baru berjalan dua menit. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales berada dalam posisi offside. Semua momentum menyerang itu seakan sirna setelah suporter Malaysia menembak mata Markus Horison dengan laser. Pertandingan pun terpaksa ditunda selama beberapa menit dan tim "Garuda" kehilangan momentum menyerangnya.
Malaysia memanfaatkan situasi ini dengan memutar arus pertandingan. Serangan demi serangan terus dibangun sampai akhirnya tiga gol bersarang di gawang Markus. Gol-gol bagi Malaysia dimulai dari aksi Mohd Safee Bin Mohd Sali di menit ke 60 memanfaatkan umpan matang Norshahrul Idlan Bin Talahaoleh.
Selang delapan menit kemudian, Mohamad Ashari Bin Samsudin memperbesar keunggulan tim "Harimau Malaya" melalui sebuah tendangan geledek. Adapun gol ketiga datang dari sundulan Mohd Safee Bin Mohd Sali yang tak terkawal di kotak penalti. Dengan kekalahan ini Tim Merah Putih diwajibkan menang dengan selisih empat gol saat leg kedua berjalan, pada hari Rabu tanggal 29 Desember 2010, guna memutarbalikkan keadaan dan memenangkan trofi Piala AFF 2010.
Berikut ini adalah susunan pemain timnas Malaysia saat melawan timnas Indonesia di final Piala AFF 2010 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia :
Khairul Fahmi Che Mat; Mohd Asraruddin Putra Omar, Mohd Muslim Ahmad, Mohd Fadhli Mohd Shas, Mohd Safiq Rahim; Mahalli bin Jasuli, Mohd Amirul Hadi Zainal, Amar bin Rohidan, Kunanlan Subramanian; Norshahrul Idlan Talaha, Mohd Safee Mohd Sali
Berikut ini adalah susunan pemain timnas Indonesia saat melawan timnas Malaysia di final Piala AFF 2010 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia :
Markus Horison; Zulkifli Syukur, Maman Abdurahman, Hamka Hamzah, Muhamad Nasuha; Muhamad Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina, Oktovianus Maniani; Cristian Gonzales, Yongki Aribowo
penulis:Jonathan Pandapotan, Tri Wahono;editor:Asep Candra, Tri Wahono, Opung;foto:Kristianto Purnomo
Suporter Malaysia memang jelas terlihat tak sportif di pertandingan final ini. Sejak babak awal, laser berwarna hijau terus diarahkan ke muka kiper Markus Harison untuk mengganggu pandangan. Saat sepak pojok untuk Malaysia dilakukan pada menit kesembilan, Markus langsung memprotes dan wasit sempat menunda sepak pojok sementara waktu.
Insiden tersebut kembali terjadi pada babak kedua. Saat Malaysia mendapat tendangan bebas ke gawang Indonesia pada awal babak kedua, wasit sampai menghentikan pertandingan pada menit ke-54 setelah diprotes pelatih timnas Indonesia. Pemain Indonesia pun sempat walkout.
Sebenarnya, sebelum ada insiden laser, timnas Indonesia bermain penuh disiplin. "Tim Merah Putih" bahkan mampu mencetak gol lebih dulu lewat sontekan Cristian Gonzales saat babak kedua baru berjalan dua menit. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales berada dalam posisi offside. Semua momentum menyerang itu seakan sirna setelah suporter Malaysia menembak mata Markus Horison dengan laser. Pertandingan pun terpaksa ditunda selama beberapa menit dan tim "Garuda" kehilangan momentum menyerangnya.
Malaysia memanfaatkan situasi ini dengan memutar arus pertandingan. Serangan demi serangan terus dibangun sampai akhirnya tiga gol bersarang di gawang Markus. Gol-gol bagi Malaysia dimulai dari aksi Mohd Safee Bin Mohd Sali di menit ke 60 memanfaatkan umpan matang Norshahrul Idlan Bin Talahaoleh.
Selang delapan menit kemudian, Mohamad Ashari Bin Samsudin memperbesar keunggulan tim "Harimau Malaya" melalui sebuah tendangan geledek. Adapun gol ketiga datang dari sundulan Mohd Safee Bin Mohd Sali yang tak terkawal di kotak penalti. Dengan kekalahan ini Tim Merah Putih diwajibkan menang dengan selisih empat gol saat leg kedua berjalan, pada hari Rabu tanggal 29 Desember 2010, guna memutarbalikkan keadaan dan memenangkan trofi Piala AFF 2010.
Berikut ini adalah susunan pemain timnas Malaysia saat melawan timnas Indonesia di final Piala AFF 2010 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia :
Khairul Fahmi Che Mat; Mohd Asraruddin Putra Omar, Mohd Muslim Ahmad, Mohd Fadhli Mohd Shas, Mohd Safiq Rahim; Mahalli bin Jasuli, Mohd Amirul Hadi Zainal, Amar bin Rohidan, Kunanlan Subramanian; Norshahrul Idlan Talaha, Mohd Safee Mohd Sali
Berikut ini adalah susunan pemain timnas Indonesia saat melawan timnas Malaysia di final Piala AFF 2010 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia :
Markus Horison; Zulkifli Syukur, Maman Abdurahman, Hamka Hamzah, Muhamad Nasuha; Muhamad Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina, Oktovianus Maniani; Cristian Gonzales, Yongki Aribowo
penulis:Jonathan Pandapotan, Tri Wahono;editor:Asep Candra, Tri Wahono, Opung;foto:Kristianto Purnomo
0 Comments
