Inilah laporan kegiatan ajang Mister International (Mr International) 2010 di Bali, Indonesia. Bertemakan Transformation, L-Men ingin menginspirasi para pria Indonesia untuk melakukan perubahan dalam hidup menjadi lebih baik, terutama pola hidup sehat. Terbukti, ajang Mister International 2010 mendapat sambutan positif. Mereka pun datang ke Indonesia. Sekitar 40 peserta dari berbagai negara yang umumnya berprofesi sebagai model ini antusias berpartisipasi. Tahun ini merupakan tahun kelima ajang Mister International digelar oleh Mister Singapore Organization.
Menurut Christian Widi Nugraha, Brand Manager L-Men, penyelenggaraan Mister International bertujuan untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat bernutrisi. "Kami ingin memotivasi para pria Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan penampilan," kata Widi. Bagi Widi, acara ini memiliki makna ganda. Pertama mengkampanyekan gaya hidup sehat ke dunia internasional. Kedua, memajukan pariwisata Indonesia.
Selama pageant period, para peserta Mister International diajak mengunjungi berbagai obyek wisata di Jakarta, Bandung dan Bali. Di Jakarta mereka diantaranya mengunjungi Museum Gajah. Di Bandung, mereka diajak merasakan indahnya suara musik tradisional angklung Mang Udjo dan berlatih silat. Di Bali pun mereka dihibur oleh beragam tarian dan bertandang ke tempat-tempat wisata, seperti pantai Dreamland, Tanjung Benoa, arung jeram di Sungai Ayung, Bali Zoo, dan Bali Classic Center. "Cuaca di Bali tak beda jauh dengan di Namibia," kata Barnabas Hangey Weyulu (27), peserta dari Namibia ketika asyik menikmati keindahan pemandangan di Bali Classic Center, Ubud, Minggu (14/11/2010).
Selama empat hari berada Bali, selain dipadati dengan berbagai pemotretan, agar tidak jenuh para finalis Mister International ini banyak belajar soal hidup, kebudayaan dan masyarakat setempat. Saat memasuki Bali Classic Center di Ubud, Gianyar, mereka terkagum-kagum dengan tarian selamat datang yang disuguhkan. Para peserta begitu antusias mendengarkan penjelasan soal kehidupan masyarakat Bali sehari-hari, bersatu dengan alam sekitar. Yang paling mereka sukai adalah berlatih tari kecak dan berbaur bersama seniman Bali lainnya.
Thomas Sebastian (25), peserta asal Indonesia sangat menikmati keindahan Pulau Dewata. Pria yang lahir di Bandung, 3 Januari 1985 ini mewakili Indonesia dalam ajang Mister International. Dengan tinggi badan 183 cm dan berat 74 kilogram, Thomas tentu menyandang beban berat karena sebagai tuan rumah, dia pasti diharapkan muncul sebagai pemenang. Namun Thomas optimis bisa mengalahkan para peserta lainnya di ajang Mister International 2010 ini.
Selama sesi pemotretan, sudah pasti diperlukan partisipasi, kedisiplinan, keseriusan para peserta. Untuk itu berkali-kali pengarah gaya berteriak-teriak melalui megapon agar seluruh peserta konsentrasi penuh saat pengambilan gambar di pantai Dreamland, Pecatu, dimana matahari sedang bersinar terik. Ternyata deburan ombak di pantai Dreamland tak mampu membuat Tim Boulenger (25), peserta dari Australia untuk berkonsentrasi.
Tim yang berdiri di barisan belakang sering kali mengalihkan pandangannya ke arah ombak yang datang bergulung-gulung ke pantai Dreamland itu. Pengarah gaya pun tak kenal lelah berteriak-teriak agar Tim melihat kamera. Begitu sesi pemotretan selesai, Tim lah yang paling dulu bergegas meninggalkan lokasi. Dia mengambil papan berselancar dan langsung merasakan deburan ombak pantai Dreamland. Wajar Tim kebelet ingin berselancar atau surfing, pasalnya dia berprofesi sebagai instruktur berselancar di Australia.
Setelah puas menikmati alam Bali, mereka kembali ke Jakarta untuk bersiap-siap mengikuti pemilihan Mister International pada 20 November 2010. Lantas apa saja yang menjadi penilaian para dewan juri? Alan Sim, President Mister Singapore Organization mengatakan penilaian dititikberatkan kepada penampilan fisik, fotogenitas, kepribadian, karakter yang menarik dan kemampuan berkomunikasi. Nah, siapa pemenangnya, kita tunggu.
editor:I Made Asdhiana
Selama pageant period, para peserta Mister International diajak mengunjungi berbagai obyek wisata di Jakarta, Bandung dan Bali. Di Jakarta mereka diantaranya mengunjungi Museum Gajah. Di Bandung, mereka diajak merasakan indahnya suara musik tradisional angklung Mang Udjo dan berlatih silat. Di Bali pun mereka dihibur oleh beragam tarian dan bertandang ke tempat-tempat wisata, seperti pantai Dreamland, Tanjung Benoa, arung jeram di Sungai Ayung, Bali Zoo, dan Bali Classic Center. "Cuaca di Bali tak beda jauh dengan di Namibia," kata Barnabas Hangey Weyulu (27), peserta dari Namibia ketika asyik menikmati keindahan pemandangan di Bali Classic Center, Ubud, Minggu (14/11/2010).
Selama empat hari berada Bali, selain dipadati dengan berbagai pemotretan, agar tidak jenuh para finalis Mister International ini banyak belajar soal hidup, kebudayaan dan masyarakat setempat. Saat memasuki Bali Classic Center di Ubud, Gianyar, mereka terkagum-kagum dengan tarian selamat datang yang disuguhkan. Para peserta begitu antusias mendengarkan penjelasan soal kehidupan masyarakat Bali sehari-hari, bersatu dengan alam sekitar. Yang paling mereka sukai adalah berlatih tari kecak dan berbaur bersama seniman Bali lainnya.
Thomas Sebastian (25), peserta asal Indonesia sangat menikmati keindahan Pulau Dewata. Pria yang lahir di Bandung, 3 Januari 1985 ini mewakili Indonesia dalam ajang Mister International. Dengan tinggi badan 183 cm dan berat 74 kilogram, Thomas tentu menyandang beban berat karena sebagai tuan rumah, dia pasti diharapkan muncul sebagai pemenang. Namun Thomas optimis bisa mengalahkan para peserta lainnya di ajang Mister International 2010 ini.
Selama sesi pemotretan, sudah pasti diperlukan partisipasi, kedisiplinan, keseriusan para peserta. Untuk itu berkali-kali pengarah gaya berteriak-teriak melalui megapon agar seluruh peserta konsentrasi penuh saat pengambilan gambar di pantai Dreamland, Pecatu, dimana matahari sedang bersinar terik. Ternyata deburan ombak di pantai Dreamland tak mampu membuat Tim Boulenger (25), peserta dari Australia untuk berkonsentrasi.
Tim yang berdiri di barisan belakang sering kali mengalihkan pandangannya ke arah ombak yang datang bergulung-gulung ke pantai Dreamland itu. Pengarah gaya pun tak kenal lelah berteriak-teriak agar Tim melihat kamera. Begitu sesi pemotretan selesai, Tim lah yang paling dulu bergegas meninggalkan lokasi. Dia mengambil papan berselancar dan langsung merasakan deburan ombak pantai Dreamland. Wajar Tim kebelet ingin berselancar atau surfing, pasalnya dia berprofesi sebagai instruktur berselancar di Australia.
Setelah puas menikmati alam Bali, mereka kembali ke Jakarta untuk bersiap-siap mengikuti pemilihan Mister International pada 20 November 2010. Lantas apa saja yang menjadi penilaian para dewan juri? Alan Sim, President Mister Singapore Organization mengatakan penilaian dititikberatkan kepada penampilan fisik, fotogenitas, kepribadian, karakter yang menarik dan kemampuan berkomunikasi. Nah, siapa pemenangnya, kita tunggu.
editor:I Made Asdhiana