Berita terbaru dan terkini tentang meletusnya lagi Gunung Merapi yang lebih dahsyat pada Jumat pagi, tanggal 5 November 2010. Letusan dahsyat Gunung Merapi yang terjadi Kamis, 4 Nopember 2010 malam hingga Jumat dini hari, 5 Nopember 2010 menewaskan satu orang dan melukai setidaknya 30 orang. Korban terkena terjangan awan panas atau wedhus gembel yang meluncur ke pemukiman mereka di Dusun Brunggang, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Korban yang tewas dalam letusan Gunung Merapi pada tanggal 5 November 2010 berjenis kelamin laki-laki. Belum diketahui identitas korban. Saat ini korban sedang dievakuasi dari wilayah bencana. Sedangkan 30 korban luka bakar akibat awan panas sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Dr Sardjito Yogyakarta untuk menjalani pengobatan dan perawatan. Mereka umumnya mengalami luka bakar sekitar 70 persen. Di antara korban yang mengalami luka bakar, terdapat tiga orang yang masih berusia anak-anak, dengan kondisi yang memprihantinkan.
Menurut keterangan salah seorang anggota tim SAR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang keberatan disebutkan namanya, masih puluhan warga yang sedang dievakuasi dari dusun itu. Terjangan awan panas juga membakar tujuh rumah di Brunggang.
Suara petir dan cahaya kilat menyambar-nyambar terlihat di kawasan puncak Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari. Pemandangan ini menyusul gemuruh hebat yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB diikuti getaran hebat yang sempat mengagetkan para pengungsi.
Pukul 00.15 WIB dilaporkan dari Purwobinangun, sejumlah warga melihat kilatan-kilatan cahaya di puncak gunung yang berselimut awan tebal itu. Di berbagai titik, muncul kepanikan karena warga berebut kendaraan dan jalan ke lokasi di bawah yang lebih aman.
Titik pengungsian kini dipusatkan di Stadion Maguwo, Sleman. Di Jalan Kaliurang, suasana hiruk pikuk, dan banyak warga yang belum mendapatkan angkutan. Di Pesantren Al Qodir, Pakem, puluhan warga berjajar menunggu angkutan yang akan memindahkan mereka ke Stadion Maguwo. Gemuruh dan getaran terus terdengar dan dirasakan hingga radius lebih dari 25 kilometer.
(Diaz Radityo, Putut Ami Luhur, Gaya Lufityanti, Wicaksono);sumber: ANT, tribunnews;editor: Tri Wahono
Menurut keterangan salah seorang anggota tim SAR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang keberatan disebutkan namanya, masih puluhan warga yang sedang dievakuasi dari dusun itu. Terjangan awan panas juga membakar tujuh rumah di Brunggang.
Suara petir dan cahaya kilat menyambar-nyambar terlihat di kawasan puncak Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari. Pemandangan ini menyusul gemuruh hebat yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB diikuti getaran hebat yang sempat mengagetkan para pengungsi.
Pukul 00.15 WIB dilaporkan dari Purwobinangun, sejumlah warga melihat kilatan-kilatan cahaya di puncak gunung yang berselimut awan tebal itu. Di berbagai titik, muncul kepanikan karena warga berebut kendaraan dan jalan ke lokasi di bawah yang lebih aman.
Titik pengungsian kini dipusatkan di Stadion Maguwo, Sleman. Di Jalan Kaliurang, suasana hiruk pikuk, dan banyak warga yang belum mendapatkan angkutan. Di Pesantren Al Qodir, Pakem, puluhan warga berjajar menunggu angkutan yang akan memindahkan mereka ke Stadion Maguwo. Gemuruh dan getaran terus terdengar dan dirasakan hingga radius lebih dari 25 kilometer.
(Diaz Radityo, Putut Ami Luhur, Gaya Lufityanti, Wicaksono);sumber: ANT, tribunnews;editor: Tri Wahono