Setelah kejadian salah pengucapan di ajang Miss Universe 2006 oleh wakil dari Indonesia, yang juga Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata yang mengucapkan Indonesia sebagai beautiful city, kini kejadian yang hampir sama terulang lagi. Putri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames sepertinya mengekor kesalahan Nadine Chandrawinata. Sebagai Puteri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Ames menyebut bahwa Wasior itu terletak di Sumatera. Alamak! Parahnya lagi Nadine Alexandra Dewi Ames telah diangkat sebagai duta misi kemanusiaan untuk Wasior, Papua.
Saat acara jumpa pers untuk penggalangan dana dari warga Sumatera bagian selatan (Sumbangsel) di JCC, Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2010, Nadine malah menyebut Wasior ada di Sumatera. Hal itu terlontar dari mulutnya saat menjawab pertanyaan dari wartawan. Salah seorang wartawan bertanya kepada Nadine, sejauh mana ia mengetahui soal bencana Wasior. Nadine pun menjawab menjawab dengan yakin seperti ini, "Saya tahu kalau itu adalah bencana di Sumatera, dan...". Mendengar jawaban Nadine, sang wartawan langsung memotong dan meralat, "Di Papua," ralat sang wartawan.
Sadar kalau jawabannya keliru, Nadine terlihat sedikit gugup dan berusaha memperbaiki jawabannya, "Oh.. Lho bukannya? Oh, di sana ya.. Iya itu teman saya di Papua juga kena. Itu sesuatu yang sangat menyedihkan karena teman saya kena dan keluarganya kehilangan harta benda," ucapnya.
Kesalahan Nadine ini memang belum sempat terbawa sampai ke ajang Miss Universe, namun ini akan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, seorang Puteri Indonesia yang seharusnya memiliki wawasan luas dan pengetahuan tentang kejadian di negaranya, malah tidak tahu lokasi kejadian yang menggemparkan itu.
Sebelumnya, terpilihnya Nadine Alexandra Dewi Ames sebagai Puteri Indonesia 2010 pada malam puncak PPI tanggal 8 Oktober 2010 lalu, memang sempat menjadi buah bibir. Tidak sedikit pihak yang mempertanyakan kelayakan wakil dari DKI Jakarta itu untuk didaulat sebagai Puteri Indonesia. Penyebabnya, saat malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2010, dia tidak memberi jawaban yang terdengar bagus, bahkan bisa dibilang masih di bawah rata-rata finalis yang lain.
Tapi kelebihan Nadine, selain kecantikannya karena ia merupakan blasteran Inggris dan Jawa, ia juga fasih berbahasa Inggris. Tapi nampaknya Yayasan Puteri Indonesia (YPI) harus kerja ekstra keras lagi memberi bekal ilmu pengetahuan umum untuk Nadine jika tidak mau Puteri binaannya itu menjadi olok-olok dan kontroversi di kancah Miss Universe nanti.
Soal kontroversi, bukan hanya Nadine Chandrawinata dan Nadine Alexandra Dewi Ames saja yang mengalami. Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva pun pernah diolok-olok karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang masih di bawah standard saat menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris di ajang Miss Universe 2010 lalu. Puteri Indonesia memang bukanlah manusia yang sempurna, yang bisa segalanya, tapi bukankah mereka seharusnya mau belajar untuk terlihat cerdas dan berwawasan? Apalagi jika urusannya sudah mewakili negara.
Sadar kalau jawabannya keliru, Nadine terlihat sedikit gugup dan berusaha memperbaiki jawabannya, "Oh.. Lho bukannya? Oh, di sana ya.. Iya itu teman saya di Papua juga kena. Itu sesuatu yang sangat menyedihkan karena teman saya kena dan keluarganya kehilangan harta benda," ucapnya.
Kesalahan Nadine ini memang belum sempat terbawa sampai ke ajang Miss Universe, namun ini akan menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, seorang Puteri Indonesia yang seharusnya memiliki wawasan luas dan pengetahuan tentang kejadian di negaranya, malah tidak tahu lokasi kejadian yang menggemparkan itu.
Sebelumnya, terpilihnya Nadine Alexandra Dewi Ames sebagai Puteri Indonesia 2010 pada malam puncak PPI tanggal 8 Oktober 2010 lalu, memang sempat menjadi buah bibir. Tidak sedikit pihak yang mempertanyakan kelayakan wakil dari DKI Jakarta itu untuk didaulat sebagai Puteri Indonesia. Penyebabnya, saat malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2010, dia tidak memberi jawaban yang terdengar bagus, bahkan bisa dibilang masih di bawah rata-rata finalis yang lain.
Tapi kelebihan Nadine, selain kecantikannya karena ia merupakan blasteran Inggris dan Jawa, ia juga fasih berbahasa Inggris. Tapi nampaknya Yayasan Puteri Indonesia (YPI) harus kerja ekstra keras lagi memberi bekal ilmu pengetahuan umum untuk Nadine jika tidak mau Puteri binaannya itu menjadi olok-olok dan kontroversi di kancah Miss Universe nanti.
Soal kontroversi, bukan hanya Nadine Chandrawinata dan Nadine Alexandra Dewi Ames saja yang mengalami. Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva pun pernah diolok-olok karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang masih di bawah standard saat menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris di ajang Miss Universe 2010 lalu. Puteri Indonesia memang bukanlah manusia yang sempurna, yang bisa segalanya, tapi bukankah mereka seharusnya mau belajar untuk terlihat cerdas dan berwawasan? Apalagi jika urusannya sudah mewakili negara.