Kantor Majalah Tempo di Jalan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2010) pukul 02.45 dilempari bom molotov oleh dua pengendara sepeda motor. Bom molotov tersebut meledak sekitar dua meter dari pintu masuk. Tidak ada korban jiwa dan kerugian material dalam kejadian tersebut. Beruntung, api dengan cepat dapat dipadamkan. "Pelaku melempar bom dari balik pohon yang berada di depan kantor kami," ujar Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi, Selasa.
Dia menambahkan, petugas satuan pengamanan majalah Tempo tidak dapat merinci ciri-ciri fisik pelaku karena kejadian berlangsung cepat dan hari masih gelap. Wahyu mengatakan, sesaat setelah kejadian tersebut, pihaknya segera melaporkan pelemparan bom molotov itu ke Polsek Matraman dan Polres Jakarta Pusat.
Tim Puslabfor, kata dia, sudah datang ke lokasi dan memeriksa tempat kejadian perkara. Tiga orang telah dimintai keterangan terkait kejadian ini. Di Kantor Majalah Tempo, masih tampak bekas ledakan bom molotov di sekitar halaman parkir. Walau demikian, kegiatan di kantor Majalah Tempo sudah berjalan seperti sedia kala.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi mengatakan, pelemparan bom molotov ke kantor Majalah Tempo, Jakarta, Selasa (6/7/2010) dini hari, mengandung pesan teror. Wahyu menyebut, pelaku tindakan tak bertanggung jawab tersebut sebagai teroris kebebasan pers.
Ketika ditanya apakah kejadian tersebut berkaitan dengan pemberitaan majalah Tempo yang keras terkait rekening gendut milik sejumlah perwira tinggi Polri, Wahyu enggan berkomentar. "Tapi, kami pantang mundur," ujarnya. Dia mengaku sedang menunggu hasil pemeriksaan polisi terkait pelemparan bom molotov tersebut. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Polsek Matraman dan Polres Jakarta Pusat. Tiga orang telah diperiksa sebagai saksi.
sumber:nasional.kompas.com
Tim Puslabfor, kata dia, sudah datang ke lokasi dan memeriksa tempat kejadian perkara. Tiga orang telah dimintai keterangan terkait kejadian ini. Di Kantor Majalah Tempo, masih tampak bekas ledakan bom molotov di sekitar halaman parkir. Walau demikian, kegiatan di kantor Majalah Tempo sudah berjalan seperti sedia kala.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi mengatakan, pelemparan bom molotov ke kantor Majalah Tempo, Jakarta, Selasa (6/7/2010) dini hari, mengandung pesan teror. Wahyu menyebut, pelaku tindakan tak bertanggung jawab tersebut sebagai teroris kebebasan pers.
Ketika ditanya apakah kejadian tersebut berkaitan dengan pemberitaan majalah Tempo yang keras terkait rekening gendut milik sejumlah perwira tinggi Polri, Wahyu enggan berkomentar. "Tapi, kami pantang mundur," ujarnya. Dia mengaku sedang menunggu hasil pemeriksaan polisi terkait pelemparan bom molotov tersebut. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Polsek Matraman dan Polres Jakarta Pusat. Tiga orang telah diperiksa sebagai saksi.