Sebanyak 38 anak di Kota Bandung positif mengidap penyakit HIV/AIDS. Data tersebut merupakan jumlah anak penderita HIV/AIDS yang ditangani Yayasan Rumah Cemara sejak tahun 2003 hingga saat ini. "Yang kita tangani usianya dari 1 sampai 10 tahun. Mereka rata-rata berasal dari kalangan tidak mampu. Kebanyakan kondisi mereka saat ini memprihatinkan," kata Resources Mobilitation Rumah Cemara, Yudi Wahyudi, kepada wartawan usai diskusi di Sekretariat AJI Bandung, Selasa (20/7/2010).
Menurut pria yang akrab disapa Uday ini, anak-anak yang terkena HIV membutuhkan dukungan nutrisi. Bahkan, kata dia, ada anak bimbingan di Rumah Cemara yang berusia 9 tahun, hanya memiliki berat 14 kilogram karena kekurangan nutrisi. Yudi menambahkan, mereka kebanyakan tertular semenjak bayi dari ASI. Kebanyakan dari mereka, lanjut Yudi, tidak mengetahui sudah terinfeksi HIV/AIDS. Rata-rata orang tua mereka tidak memberitahukannya dengan alasan tidak tega. "Ada anak yang bertanya kepada ibunya kenapa dirinya selalu minum obat setiap hari, ibunya tidak dapat menjawab," jelasnya.
Lebih jauh Yudi mengatakan, anak kecil yang positif HIV/AIDS seharusnya sudah diberitahu sejak kecil. Namun, kata dia, saat ini, mereka masih jadi korban diskriminasi sehingga terancam tidak bisa sekolah. "Baru-baru ini ada dua anak SD yang menderita HIV/AIDS dikeluarkan dari sekolah. Kita sudah advokasi namun si anak trauma sehingga enggan balik ke sekolah karena perlakuan diskriminatif," pungkas Yudi.
sumber:news.okezone.com
Lebih jauh Yudi mengatakan, anak kecil yang positif HIV/AIDS seharusnya sudah diberitahu sejak kecil. Namun, kata dia, saat ini, mereka masih jadi korban diskriminasi sehingga terancam tidak bisa sekolah. "Baru-baru ini ada dua anak SD yang menderita HIV/AIDS dikeluarkan dari sekolah. Kita sudah advokasi namun si anak trauma sehingga enggan balik ke sekolah karena perlakuan diskriminatif," pungkas Yudi.