Akibat terjadinya ledakan bom di kuningan yang tergolong ledakan high eksposive pada hari ini 17 Juli 2009, tim sepakbola Manchester United (MU) yang semula akan datang dan bertanding di Indonesia dan rencananya akan menginap di Hotel Ritz Carlton Jakarta dikabarkan terancam batal datang ke Indonesia akibat kejadian ledakan bom ini. Namun belum bisa dipastikan kebenaran berita ini dan ada juga yang berpendapat bahwa Tim sepakbola tersebut kemungkinan akan diundur jadwal kedatangannya akibat serangan teror Jakarta ini. Dikabarkan juga di Restoran Airlangga yang terdapat di Hotel Ritz Carlton yang sangat parah keadaannya banyak terdapat potongan potongan tubuh korban akibat ledakan bom di Ritz Carlton. Menurut saksi korban yang selamat dari kejadian ini ia melihat banyak sekali potongan tubuh manusia dan juga korban dengan kondisi isi perutnya yang terburai keluar. Sungguh mengenaskan..Polisi masih mengadakan olah TKP di tempat kejadian dan akan terus menyelidiki kejadian ini. Menurut Didit Wardaya salah seorang saksi yang melihat dan sempat merekam kejadian sesaat setelah kejadian ledakan bom di kuningan tersebut mengungkapkan ia sempat ragu apakah itu ledakan bom namun ia sempat mendengar ada yang berteriak dan ada evakuasi para korban ledakan bom dan ia juga sempat melihat Timothy McCay yang tengah menunggu mobil untuk membawanya ke Rumah Sakit. Ia mengungkapkan bahwa Timothy McCay baru dibawa ke RS dengan mobilnya sendiri atas inisiatif sang sopir setelah 10 menit menunggu mobil ambulance. Dalam video rekamannya juga terlihat ada potongan kepala korban ledakan di JW Marriot dan ia juga melihat ada bayi yang masih di dalam kereta bayi yang langsung di evakuasi dan di bawa ke RS Medistra.
Sementara di tempat lain yakni di Gedung Istana Merdeka, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) mengadakan rapat dan konferensi pers sekaligus menyampaikan bahwa aksi pemboman ini terjadi akibat rakyat merasa prihatin atas kegaduhan politik di tingkat elit dimana terasa suhu semakin panas diantara para elit politik setelah diadakan Pemilihan Umum pada tanggal 8 Juli 2009 yang lalu. Menurut SBY ada segelintir orang yang tertawa puas dengan adanya aksi teror ini tanpa menyadari bahwa kejadian ini akan mempengaruhi citra bangsa Indonesia di mata negara lain. Investigasi tengah dilakukan dan SBY telah menginstruksikan kepada Polisi, Badan Intelegen Negara dan Badan2 lain yang terkait untuk mengadakan investigasi secara menyeluruh dan cepat serta mengadili para pelakunya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Menurut SBY siapapun dia dan apapun status dan latar belakang politiknya jika ia memang terlibat harus segera diadili. Respon dari SBY mengenai berita bahwa ledakan bom ini ada hubungannya dengan hasil pemilu adalah bahwa kita tidak boleh main tuding dan main duga begitu saja. Semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum karena negara kita adalah negara hukum. SBY mengungkapkan bahwa ada pihak yang berlatih menembak dengan sasarannya adalah photo SBY sendiri. Semua ini ada buktinya berupa rekaman dan gambar nya dan bukan rekayasa semata. SBY mengungkapkan adanya ancaman bahwa SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Namun semua ini tidak menghalangi jalan SBY untuk melindungi rakyat dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Presiden SBY bersumpah demi rakyat dan negara yang dicintainya bahwa Negara dan Pemerintah akan melaksanakan tindakan yang tegas, tepat dan benar terhadap apapun yang terjadi di negara ini.
Mengenai berita adanya ledakan bom di pintu tol Muara Angke diberitakan bahwa hal tersebut bukanlah ledakan bom melainkan ledakan mobil LX300 sehingga bisa dipastikan bahwa hal ini kemungkinan tidak ada hubungannya dengan ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan ledakan bom di Hotel JW Marriot. Ini adalah duka yang mendalam untuk yang ke sekian kalinya di negara yang kita cintai ini. Kita selalu berharap hal ini tidak akan terulang lagi dan pemberantasan terorisme bisa dituntaskan sehingga tidak ada lagi kejadian yang meresahkan rakyat dan membuat trauma para korban ataupun keluarganya.
Sementara di tempat lain yakni di Gedung Istana Merdeka, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) mengadakan rapat dan konferensi pers sekaligus menyampaikan bahwa aksi pemboman ini terjadi akibat rakyat merasa prihatin atas kegaduhan politik di tingkat elit dimana terasa suhu semakin panas diantara para elit politik setelah diadakan Pemilihan Umum pada tanggal 8 Juli 2009 yang lalu. Menurut SBY ada segelintir orang yang tertawa puas dengan adanya aksi teror ini tanpa menyadari bahwa kejadian ini akan mempengaruhi citra bangsa Indonesia di mata negara lain. Investigasi tengah dilakukan dan SBY telah menginstruksikan kepada Polisi, Badan Intelegen Negara dan Badan2 lain yang terkait untuk mengadakan investigasi secara menyeluruh dan cepat serta mengadili para pelakunya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Menurut SBY siapapun dia dan apapun status dan latar belakang politiknya jika ia memang terlibat harus segera diadili. Respon dari SBY mengenai berita bahwa ledakan bom ini ada hubungannya dengan hasil pemilu adalah bahwa kita tidak boleh main tuding dan main duga begitu saja. Semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum karena negara kita adalah negara hukum. SBY mengungkapkan bahwa ada pihak yang berlatih menembak dengan sasarannya adalah photo SBY sendiri. Semua ini ada buktinya berupa rekaman dan gambar nya dan bukan rekayasa semata. SBY mengungkapkan adanya ancaman bahwa SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Namun semua ini tidak menghalangi jalan SBY untuk melindungi rakyat dan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Presiden SBY bersumpah demi rakyat dan negara yang dicintainya bahwa Negara dan Pemerintah akan melaksanakan tindakan yang tegas, tepat dan benar terhadap apapun yang terjadi di negara ini.
Mengenai berita adanya ledakan bom di pintu tol Muara Angke diberitakan bahwa hal tersebut bukanlah ledakan bom melainkan ledakan mobil LX300 sehingga bisa dipastikan bahwa hal ini kemungkinan tidak ada hubungannya dengan ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan ledakan bom di Hotel JW Marriot. Ini adalah duka yang mendalam untuk yang ke sekian kalinya di negara yang kita cintai ini. Kita selalu berharap hal ini tidak akan terulang lagi dan pemberantasan terorisme bisa dituntaskan sehingga tidak ada lagi kejadian yang meresahkan rakyat dan membuat trauma para korban ataupun keluarganya.